Alexander Foe mengungkapkan bahwa RG diduga telah berkolaborasi dengan notaris dan bank untuk merancang seluruh skema ini.
Sebagai akibatnya, ketika para korban melaporkan kejahatan ini, banyak perkara yang dianggap jatuh di ranah abu-abu hukum niaga dan korporasi.
Baca Juga: 6 Karakteristik Budaya Unik di Seluruh Dunia yang Membangkitkan Keajaiban Kemanusiaan
**Pretensi Harvard Graduate**
Untuk meyakinkan para korban, RG mengaku sebagai lulusan Harvard University dan kembali ke Indonesia dengan niat mul noble,
ingin membangun generasi muda Indonesia melalui pendidikan bisnisnya, yang dikenal sebagai GKMIBS (Garuda Kirana Mahardika International Business School).
"RG ngaku jebolan luar negeri, dan saya yakin kejahatan RG ini adalah kejahatan kerah putih yang diduga melibatkan banyak surat negara dan pejabat negara di dalamnya," ujar Alexander Foe.
Baca Juga: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Membentuk Warga Negara yang Berkualitas
**Harapan untuk Keadilan**
Alexander Foe berharap agar kasus seperti ini tidak terulang lagi dan meminta penyidik Reskrim Polda Metro Jaya untuk segera menangkap sosok kerah putih yang diduga berkolaborasi dengan RG.
Ia berharap agar korban-korban lainnya tidak harus merasakan penderitaan yang sama.
"Polda Metro Jaya harus segera menangkap sosok kerah putih (pejabat) ini guna mempertanggungjawabkan kerugian yang saya alami.
Baca Juga: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: Membentuk Warga Negara yang Berkualitas
Sekali lagi, terima kasih atas kerja keras Polda Metro Jaya yang telah merespon dengan cepat laporan saya melalui Hotline," tutup Alexander Foe.
Kasus penangkapan RG ini menjadi bukti bahwa kepolisian terus berupaya memberantas tindak kejahatan ekonomi dan memberikan keadilan bagi para korban.
Artikel Terkait
Jurusan di USU Dengan Tingkat Persaingan Paling Ketat, Berikut Daftarnya!
Kedokteran Menjadi Jurusan Yang Punya Persaingan Ketat di UNNES
Al Ghazali dan Laura Moane: Kedekatan Artis Muda yang Memikat Perhatian Publik