Catatanfakta.com - Pendidikan memegang peran krusial dalam menghadapi era globalisasi yang penuh persaingan.
Namun, tantangan efisiensi, efektivitas, dan relevansi dalam pendidikan Indonesia perlu diatasi dengan solusi yang berbasis manajemen pendidikan yang kuat.
Pentingnya sumber daya manusia berkualitas di era globalisasi menjadi fokus bagi setiap negara. Tanpa sumber daya manusia yang kompeten, suatu bangsa akan tertinggal.
Baca Juga: PANCASILA 2.0: Pendidikan Inovatif untuk Generasi Muda dalam Era Digital
Pendidikan nasional memiliki peran besar dalam menghasilkan individu yang kreatif, mandiri, dan profesional. Upaya pengembangan sumber daya manusia berkualitas ini tercermin dalam visi dan misi Depdiknas untuk membangun insan cerdas, kompetitif, dan relevan di era global.
Namun, masalah-masalah pendidikan menghambat pencapaian visi dan misi tersebut.
Pertama, masalah partisipasi atau kesempatan pendidikan, terutama di daerah terpencil, menyebabkan anak-anak belum masuk TK atau SMA tak melanjutkan ke perguruan tinggi, merugikan kualitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Inovasi Marketplace Guru: Transformasi Pendidikan Melalui Teknologi
Kedua, masalah efisiensi hadir dari putus sekolah atau lulus tak tepat waktu.
Ketiga, masalah efektivitas, yang berkaitan dengan kualitas output sesuai tujuan pendidikan, menjadi isu serius.
Keempat, masalah relevansi muncul ketika lulusan tak siap bekerja atau melanjutkan pendidikan.
Baca Juga: Menggali Kembali Karya Lupa: Tokoh Sosiologi Munculkan Teori 'Sosialumonositis
Masalah pendidikan ini mengemuka dari kenyataan. Human Development Index (HDI) Indonesia rendah, menunjukkan kualitas pendidikan belum memadai.
Faktor penyebabnya beragam, mulai dari kurangnya kemampuan tenaga kependidikan hingga rendahnya kualitas manajemen pendidikan.
Pentingnya manajemen pendidikan sebagai solusi tampak jelas. Tenaga kependidikan, terutama kepala sekolah, perlu menginternalisasi konsep-konsep manajemen pendidikan untuk mengatasi masalah.