edukasi

Merdeka Belajar Goes Global: Peluang Kerja Sama Pendidikan Mandarin Indonesia-Tiongkok

Jumat, 4 Agustus 2023 | 20:00 WIB
Ilustrasi kerjasama pendidikan bahasa mandarin (Jabodetabek.Id)

Catatanfakta.com - Pada tanggal 27-28 Juli 2023, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Chengdu, Tiongkok, yang menandai momen penting dalam penandatanganan berbagai kesepakatan strategis.

Delapan dokumen perjanjian kerja sama dibahas oleh Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan kedua negara di Chengdu.

Salah satu perjanjian yang menonjol adalah Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia (Kemendikbudristek) dan Kementerian Pendidikan Tiongkok tentang kerja sama di bidang pendidikan bahasa Mandarin.

Baca Juga: Bersama-Sama Membangun Kedokteran: Kolaborasi Indonesia-Timor-Leste dalam Pendidikan

MoU ini ditandatangani oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim, dan Menteri Pendidikan Tiongkok, Huai Jinpeng.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing, Yudil Chatim, menjelaskan bahwa kerja sama di bidang pendidikan Mandarin antara Indonesia dan Tiongkok sudah berlangsung sejak tahun 2013.

Salah satu aspek menarik dalam MoU ini adalah program kerja sama ‘Bahasa Mandarin + Pendidikan Vokasi’ yang sejalan dengan visi Mendikbudristek dalam program Merdeka Belajar, mengintegrasikan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri.

Baca Juga: Masa Depan Cerdas Indonesia: Pendidikan Literasi Digital dengan Kolaborasi Multi Pihak

Yudil terus mempromosikan potensi pendidikan vokasi Indonesia kepada investor Tiongkok dan menawarkan kolaborasi dengan satuan pendidikan di Indonesia.

Dengan lebih dari 14.400 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan sekitar 4.000 perguruan tinggi, termasuk 2.200 perguruan tinggi vokasi, Yudil mengusulkan agar para investor dapat berinvestasi di lembaga-lembaga tersebut sebagai platform corporate university atau pusat pelatihan, tanpa perlu mendirikan corporate university atau training center baru.

Usulan inovatif Yudil mendapatkan sambutan positif dan antusias dari para investor Tiongkok, yang juga mendukung pentingnya memperkuat pembelajaran bahasa Mandarin di satuan pendidikan Indonesia.

Baca Juga: Demi Pendidikan dan Masa Depan Lebih Baik: Kisah Wisudawan Pekerja Migran di Singapura

Yudil juga menawarkan program 2 + 2 untuk S1, memungkinkan mahasiswa Indonesia untuk belajar 2 tahun di Indonesia dan 2 tahun di Tiongkok, serta program D3 dengan skema 1 + 1 + 1, meliputi 1 tahun studi di Indonesia, 1 tahun di Tiongkok, dan 1 tahun di Industri.

Perpanjangan kerja sama ini diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang pendidikan bahasa Mandarin dan pendidikan vokasi.

Halaman:

Tags

Terkini