Catatanfakta.com - Gagasan budaya politik melibatkan pemikiran dari Gabriel Almond dan G. Bingham Powell, yang menyoroti dampak orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif terhadap sistem politik dan aspek perilaku politik individu.
Dalam konteks politik kontemporer, konsep budaya politik ini menawarkan pandangan mendalam tentang variasi tradisi politik, keyakinan, dan sikap dalam berbagai masyarakat dan negara.
Baca Juga: Janji-janji Cak Imin: Berikan Beasiswa Mahasiswa Pertanian dan Kurangi Kesenjangan
Budaya politik, dalam teori Almond dan Powell, mencakup tiga dimensi orientasi politik individu:
Kognitif: melibatkan kesadaran dan pengetahuan individu tentang sistem politik, aktor, dan proses politik.
Afektif: melibatkan perasaan dan emosi individu terhadap sistem politik, lembaga, dan aktor politik.
Baca Juga: Bersama Berdoa untuk Palestina: Menteri Agama Ajak Umat Islam Salat Gaib
Evaluatif: mencakup penilaian dan sikap individu terhadap kebijakan publik dan kinerja institusi politik.
Berdasarkan pada dimensi ini, Almond dan Verba mengidentifikasi tiga jenis budaya politik:
Budaya Parokial: Di mana individu hanya memiliki kesadaran politik sebatas lingkungan lokal mereka dan tidak terlibat secara aktif dalam sistem politik nasional.
Baca Juga: Banjir dan Genangan di Jakarta Meluas, 54 RT Terendam
Mereka umumnya acuh tak acuh terhadap proses politik nasional dan fokus pada hal-hal yang bersifat primordial dan lokal.
Budaya Subjek: Di mana individu menyadari keberadaan dan otoritas politik, tetapi tidak terlibat secara aktif dalam proses politik.
Mereka cenderung patuh pada aturan dan peraturan yang ada dan merupakan pengikut yang pasif.