edukasi

Multikulturalisme dalam Era Globalisasi: Potret Harmoni Kebudayaan di Tengah Perubahan Dunia

Sabtu, 4 November 2023 | 20:14 WIB
Karimunjawa dikenal sebagai “Indonesia Mini” karena penduduknya sangat beragam, terdiri atas berbagai suku seperti suku Jawa, Bugis, Madura, Buton, Bajo, dan Mandar. Oleh karena itu, tidak salah jika Karimunjawa dikatakan sebagai pulau kecil yang memiliki multikulturalisme yang kental. (Pemprov Jateng)

Catatanfakta.com - Era globalisasi telah menyebabkan peningkatan interaksi antarbudaya dan percampuran kebudayaan yang beragam, memperlihatkan gambaran multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh-contoh multikulturalisme dalam era globalisasi diantaranya adalah adanya komunitas multikultural, persebaran makanan etnis, pendidikan inklusif, dan kolaborasi seni budaya dari berbagai negara.

Multikulturalisme mendorong saling pengertian, toleransi, dan kerjasama antarbudaya untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan harmonis.

Baca Juga: Budaya Politik Menurut Almond dan Powell: Menggali Lebih Dalam ke dalam Konsep Penting ini

Berikut adalah beberapa contoh multikulturalisme dalam era globalisasi yang menunjukkan bagaimana kebudayaan dari berbagai belahan dunia dapat hidup berdampingan dan saling melengkapi:

Komunitas multikultural: Kebijakan imigrasi yang lebih fleksibel di berbagai negara telah menyebabkan terbentuknya komunitas multikultural, di mana orang-orang dari berbagai negara dan latar belakang budaya dapat hidup berdampingan dan saling belajar dari perbedaan kebudayaan mereka.

Contoh komunitas multikultural ini dapat dilihat di kota-kota besar seperti New York, London, dan Sydney.

Baca Juga: Guyuran Hujan di Jakarta dan Sekitarnya: Dampak dan Antisipasi Banjir Musiman

Persebaran makanan etnis: Salah satu bentuk multikulturalisme yang paling nyata adalah keberagaman makanan etnis yang populer di berbagai negara.

Dalam era globalisasi, makanan etnis dari berbagai negara seperti sushi Jepang, masakan India, dan makanan jalanan Meksiko menjadi populer dan diakui sebagai bagian dari budaya masyarakat luas.

Pendidikan inklusif: Pendidikan yang inklusif dan holistik mencakup pengajaran sejarah dan budaya dari berbagai negara, serta menghargai perbedaan individu dan kebutuhan anak didik.

Baca Juga: Karakteristik Budaya Menurut Koentjaraningrat: Menggali Elemen Budaya dalam Masyarakat

Dalam era globalisasi, pendidikan yang mengakui keberagaman kebudayaan ini mendorong pemahaman dan toleransi antara anak didik dari berbagai latar belakang.

Kolaborasi seni budaya: Multikulturalisme juga menemukan wujudnya dalam kolaborasi seni dan budaya antarnegara. Musik, film, seni rupa, dan sastra dari berbagai belahan dunia kini dapat saling bertemu, menciptakan karya-karya hibrida yang menarik dan unik.

Halaman:

Tags

Terkini