Catatanfakta.com -, Bogor -, Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki peran strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Namun, di Kabupaten Bogor, hasil kajian menunjukkan sebagian besar BUMD masih jauh dari harapan.
Menanggapi kondisi itu, Bupati Bogor Rudi Susmanto mengambil langkah progresif dengan melakukan audit eksternal dan kajian menyeluruh sebelum melakukan penataan kelembagaan.
Baca Juga: Kabar Kenaikan UMP 2026: Airlangga Sebut Naik 6,5%, UMP Jakarta Bisa Tembus Rp5,7 Juta
Audit Menyeluruh 7 BUMD
Audit eksternal yang melibatkan Kantor Akuntan Publik (KAP) dilakukan terhadap tujuh BUMD Kabupaten Bogor untuk menilai tata kelola keuangan selama periode 2020–2024.
Hasil audit menunjukkan empat kategori kondisi BUMD:
-
Laba setiap tahun tanpa memperhitungkan penyertaan modal, seperti Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Perumda Pasar Tohaga, dan LKM Bogor.
-
Mengalami penurunan laba hingga merugi, seperti BPRS Bogor Tegar Beriman dan BPRS Bogor Jabar.
-
Rugi sepanjang tahun, seperti BUMD Sayaga Wisata.
-
Terancam kolaps, dialami BUMD Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) yang sejak berdiri terus merugi.
Temuan tersebut memperlihatkan bahwa pengelolaan BUMD di Kabupaten Bogor membutuhkan reformasi mendasar, terutama dalam aspek keuangan, kelembagaan, dan manajemen sumber daya manusia.
Baca Juga: Franco Mastantuono Bidik Piala Dunia 2026, Mimpi Besar Gelandang Muda Real Madrid
Kajian Komprehensif: Kolaborasi dengan Pihak Eksternal
Selain audit, Pemerintah Kabupaten Bogor juga melakukan Kajian Penyusunan Dokumen Rencana Pengembangan Potensi BUMD bekerja sama dengan Visi Nusantara Maju dan Bappeda Litbang Kabupaten Bogor.
Artikel Terkait
Bogor Raya Jadi Lokasi Prioritas Proyek PSEL, Sampah Akan Diubah Jadi Energi Listrik Ramah Lingkungan
Heboh Batu Mirip Ular Raksasa di Thailand, Warga Sebut ‘Naga Tidur’ Penjaga Sungai