Catatanfakta.com - Pendekatan budaya politik yang dikembangkan oleh Gabriel Almond, Sidney Verba, dan G.
Bingham Powell, telah menjadi salah satu cara penting dalam menganalisis perilaku dan sikap politik di bidang studi politik komparatif.
Artikel ini akan menjelajahi pemikiran dasar dari konsep budaya politik yang diusulkan oleh para ahli ini dan implikasi penting dari jenis-jenis budaya politik dalam konteks politik kontemporer.
Baca Juga: Janji-janji Cak Imin: Berikan Beasiswa Mahasiswa Pertanian dan Kurangi Kesenjangan
Konsep budaya politik pertama kali dikenalkan oleh Gabriel Almond dan Sidney Verba melalui bukunya yang berjudul "The Civic Culture"(1963).
Mereka berfokus pada hubungan antara individu dan sistem politik dan bagaimana nilai-nilai, keyakinan, dan orientasi politik individu mempengaruhi perilaku politik.
Mereka mengidentifikasi tiga tipe budaya politik, yaitu:
Budaya Parokial: Di mana individu kurang tertarik pada dan terlibat dalam politik, hanya peduli tentang kepentingan lokal atau komunitasnya sendiri.
Baca Juga: Bersama Berdoa untuk Palestina: Menteri Agama Ajak Umat Islam Salat Gaib
Budaya Subjek: Di mana individu memiliki kesadaran akan keberadaan otoritas politik dan mematuhi peraturan, tetapi kurang aktif dalam partisipasi politik.
Budaya Partisipan: Di mana individu secara aktif terlibat dalam proses politik dan memiliki keinginan untuk mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan.
Kemudian, G. Bingham Powell menambahkan dua tipe budaya politik lainnya dalam kerangka pemikiran ini, yaitu:
Baca Juga: Banjir dan Genangan di Jakarta Meluas, 54 RT Terendam
Budaya Deferensial: Di mana individu menunjukkan rasa hormat dan kepatuhan tinggi terhadap otoritas politik, seringkali di tengah otoritarianisme dan ketidakadilan.