Catatanfakta.com - Gibran Rakabuming Raka membantah akan menciptakan narasi dizalimi jika dipecat oleh PDIP.
Gibran menegaskan bahwa ia akan menjalani konsekuensi dari keputusan PDIP dengan bijak tanpa menciptakan polemik yang tidak perlu.
Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka, angkat bicara terkait pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun.
Baca Juga: Gus Miftah Bela Gibran: Dinasti Bukan Hanya Soal Anak Presiden
Gibran membantah bahwa ia akan menciptakan narasi dizalimi jika dipecat oleh PDIP dan menegaskan bahwa dirinya tidak akan menciptakan narasi-narasi negatif dalam situasi tersebut.
Sebelumnya, Komarudin Watubun menyebut bahwa jika PDIP memutuskan untuk memecat Gibran, situasi ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan narasi negatif yang seolah-olah Gibran menjadi korban dalam kasus pemecatan.
Namun, sikap Gibran menunjukkan bahwa ia tidak ingin memperkeruh suasana politik dengan menciptakan polemik yang tidak dibutuhkan.
Baca Juga: Membangun Masyarakat Beradab dan Sejahtera: Kunci Menuju Kesejahteraan Bersama
Gibran menegaskan bahwa ia akan menghadapi konsekuensi dari keputusan partai PDIP dengan sikap bijak dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran sebagai politikus muda yang berkomitmen memajukan Indonesia.
Pernyataan ini sekaligus menunjukkan kematangan politik yang dimiliki Gibran dalam menghadapi situasi politik yang tidak pasti.
Diharapkan dengan adanya sikap profesional dari Gibran Rakabuming Raka ini, masyarakat Indonesia dapat melihat bahwa para calon pemimpin muda memiliki prinsip yang teguh dan tidak mudah terpengaruh oleh praktik politik yang memanfaatkan isu untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Sehingga, masyarakat bisa lebih percaya pada integritas dan komitmen pemimpin muda untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.