Catatanfakta.com - Belakangan ini, takjil menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet di media sosial.
Sebuah unggahan mengenai muslim dan non-Islam, yang juga dikenal sebagai nonis, yang berburu takjil telah menjadi viral di berbagai platform sosial.
Takjil, yang merupakan hidangan khas berbuka puasa Ramadan, sebenarnya dapat dinikmati oleh siapa pun tanpa memandang agama.
Namun, perdebatan tentang siapa yang berhak mendapatkan takjil telah memicu berbagai reaksi di antara pengguna media sosial.
Wali Kota Madiun, Maidi, ikut angkat bicara terkait fenomena ini. Melalui akun media sosialnya, @pakmaidi, Maidi menyampaikan perhatiannya terhadap perdebatan yang sedang berkembang.
"Ikatan hati saya tergelitik oleh peristiwa di bulan Ramadan ini," ujar Maidi.
Baca Juga: Kontroversi Menteri Investasi vs. Menko Marves: Debat atau Perbedaan Pendapat?
Dia menambahkan, "Unggahan yang tersebar di media sosial menunjukkan umat Muslim yang protes secara daring terhadap nonis yang berburu takjil."
Maidi mengungkapkan bahwa mayoritas protes berasal dari umat Muslim karena nonis seringkali mendatangi pedagang takjil pada waktu kritis antara pukul 15.00 hingga 16.00, saat umat Muslim sedang lemah karena menunggu waktu berbuka.
Dampaknya, banyak warganet yang mengunggah protes tersebut akhirnya tidak mendapatkan bagian dari takjil tersebut.
Baca Juga: Konflik Legislatif: DPR Desak Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Pemerintah Tolak!
Bagi Maidi, perdebatan lintas agama ini menarik untuk diperhatikan karena menunjukkan solidaritas antar masyarakat.