Catatanfakta.com - Belakangan ini, aksi konvoi takjil on the road tak hanya menjadi hal yang menyenangkan, namun juga rentan menimbulkan tindakan-tindakan yang tak seharusnya dilakukan oleh para pelakunya.
Baca Juga: Disdik Jakarta Bakal Cabut KJP
Seperti yang terjadi di DKI Jakarta, dimana ratusan pelajar yang hendak bertemu dengan kelompok lain untuk tawuran, berhasil dicegah oleh aparat kepolisian.
Tentu saja, tindakan ini bukanlah sesuatu yang pantas ditiru. Bagaimanapun, konvoi takjil on the road merupakan sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan bulan suci Ramadan, yang sejatinya memiliki nilai-nilai kebaikan dan menjadi bagian dari tradisi setiap tahunnya.
Baca Juga: Konvoi Takjil, Tawuran, dan Tanggung Jawab Sertifikasi Pendidikan Jakarta
Menyikapi hal ini, Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun turut memberikan sanksi kepada para siswa yang terlibat dalam aksi konvoi takjil on the road tersebut.
Salah satu sanksi yang diberikan yaitu dengan mencabut kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dimilikinya.
Baca Juga: Aksi Anarkis Oknum Anggota DPRD Malteng Mencoreng Citra Parlemen
Dalam sebuah pernyataan, Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh para siswa harus memiliki konsekuensi logis, dan jika terkait dengan tatib sekolah, maka para siswa harus berani bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan.
Tentu saja, ini merupakan tindakan yang layak diambil oleh pihak Dinas Pendidikan, untuk memberikan pembelajaran pada para siswa bahwa setiap tindakan yang dilakukan memilik konsekuensi yang harus dihadapi.
Selain sanksi yang diberikan oleh Dinas Pendidikan, ada hal lain yang juga harus dilakukan oleh para orang tua dan pihak sekolah, yaitu menjaga serta membina anak-anak mereka.
Seperti yang dikatakan oleh Purwosusilo, pihak sekolah tidak bisa sendirian dalam menjaga anak-anak mereka. Orang tua pun harus ikut berperan aktif dalam mengawasi dan membina anak-anak mereka.
Dengan adanya kerjasama antara sekolah dan orang tua, tentu saja hal ini akan memudahkan dalam mengawasi para siswa, baik di sekolah maupun di rumah.
Sebagai orang tua atau wali, kita juga harus memastikan bahwa anak-anak kita memahami betul apa yang harus dilakukan ketika hendak melakukan kegiatan konvoi takjil on the road.
Kita harus memberikan pembelajaran dan sosialisasi tentang tata krama yang harus dipatuhi dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat membahayakan diri dan orang lain.
Artikel Terkait
Aksi Anarkis Oknum Anggota DPRD Malteng Mencoreng Citra Parlemen
Konvoi Takjil, Tawuran, dan Tanggung Jawab Sertifikasi Pendidikan Jakarta
Disdik Jakarta Bakal Cabut KJP