Catatanfakta.com -, Harga beras nasional masih melonjak meski pemerintah mengklaim ada perbaikan. Ekonom Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menegaskan bahwa klaim turunnya harga beras tidak sesuai realita di lapangan.
Berdasarkan data SP2KP Kemendag yang diolah BPS, harga rata-rata beras medium pada pekan kedua Agustus 2025 mencapai Rp 14.012/kg, sedangkan premium Rp 15.435/kg.
Angka ini naik dibandingkan Juli 2025, masing-masing Rp 13.853/kg (medium) dan Rp 15.310/kg (premium). Bahkan harga Juli pun masih melampaui HET.
Baca Juga: 5 September 2025 Resmi Libur Nasional: Maulid Nabi Muhammad SAW, Tidak Ada Cuti Bersama
Tiga Penyebab Utama Harga Beras Naik Versi Khudori
-
Distribusi SPHP tidak efektif
-
Januari–awal Februari 2025 → 181.192 ton beras SPHP tersalurkan.
-
14 Juli–19 Agustus 2025 → hanya 44.813 ton (sekitar 1.211 ton/hari).
-
Penyebab: skema penyaluran SPHP tahun ini terlalu ketat.
-
-
Kebijakan Bulog menyerap semua kualitas gabah
-
Termasuk gabah kualitas rendah.
-
Akibatnya, terjadi perebutan gabah dengan penggilingan.
-
Harga gabah di pasar melonjak, mendorong harga beras makin tinggi.
-
-
Surplus beras makin tipis
-
Surplus produksi turun tajam:
-
Maret: 2,64 juta ton
-
-