Catatanfakta.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Proyek Strategis Nasional Kilang Gas Alam Cair (LNG) Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek tersebut akan menambah serapan tenaga kerja hingga 70% berasal dari Papua.
Pada acara peresmian tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa 70% dari pekerja di proyek Tangguh adalah pekerja lokal Papua, dan harapannya pada tahun 2029 jumlah tersebut dapat ditingkatkan menjadi 85%.
Para pekerja lokal yang direkrut ke dalam proyek ini merupakan bagian dari program pendidikan BP di Berau. Proyek ini merupakan fasilitas kelas dunia dengan budaya keselamatan yang kuat dan menjadi bagian dari upaya hilirisasi sektor migas.
Baca Juga: Jokowi Meresmikan Proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni Papua Barat
Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) akan meningkatkan kapasitas produksi gas Tangguh menjadi 11,4 juta ton per tahun dan memperkuat peran industri hulu migas di era transisi energi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Serapan tenaga kerja lokal merupakan fokus bagi proyek-proyek pembangunan di wilayah Papua dan diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitarnya.
Proyek ini juga membuktikan komitmen pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya alam Indonesia untuk membangun infrastruktur dan mengejar kemajuan teknologi bersama dengan para mitra global.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Dua Bandara Baru di Papua untuk Meningkatkan Konektivitas
Diharapkan proyek-proyek difokuskan pada pengembangan infrastruktur di daerah-daerah Indonesia yang membutuhkan, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.