Catatanfakta.com - DKI Jakarta, saat ini, menghadapi tantangan serius karena menduduki peringkat pertama dalam daftar negara dengan kualitas udara terburuk di seluruh dunia.
Pada Jumat (28/7/2023) pagi, level AQI mencapai angka mencengangkan, yaitu 163, seperti yang dilaporkan oleh IQAir.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan bagi warga Ibu Kota, karena tingkat polusi udara yang sangat tidak sehat mengancam kesehatan mereka.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Kota Bogor Pada Hari Jumat 28 Juli 2023
"Perhatian terhadap tingkat konsentrasi PM2.5 di Jakarta sangatlah penting. Pada Jumat (28/7/2023) pukul 7.43 WIB, konsentrasi PM2.5 mencapai level 78 µg/m³, atau setara dengan 15.6 kali lipat dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Angka ini menunjukkan adanya masalah serius yang perlu segera diatasi untuk memastikan kesehatan warga tetap terjaga dengan baik."
Dengan suhu mencapai 25 derajat Celsius dan tingkat kelembaban sebesar 78 persen, cuaca di Jakarta hari ini.
Baca Juga: PERKIRAAN CUACA JAKARTA CERAH HARI INI
Angin berhembus dengan kecepatan 9,3 km/h dan tekanan atmosfer mencapai 1013 mbar. Meskipun suasana agak sejuk, namun perlu diwaspadai bahwa udara yang tercemar dapat mengancam kesehatan dan kenyamanan warga."
"Dalam rangka menyadarkan akan tingkat bahaya polusi udara, peringkat kualitas udara Jakarta kini menduduki puncak dalam daftar negara-negara terburuk di dunia dengan indikator warna merah.
Hal ini menandakan tingkat ketidaksehatan yang berbahaya jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di seluruh dunia. Warga dihimbau untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan.
Baca Juga: Cuaca Extreme Pj Gubernur Jakarta Sarankan Perusahaan Untuk WFH
"Warna oranye mengindikasikan tingkat kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif, sementara warna ungu menunjukkan tingkat sangat tidak sehat, dan warna hitam berarti bahaya.
Namun, warna hijau menjadi harapan karena menandakan kualitas udara yang baik, dan warna kuning menunjukkan kondisi udara sedang."