Persikas Mau Dijual? Bola Panas dari Subang ke Palembang

photo author
- Kamis, 29 Mei 2025 | 22:48 WIB
Persikas Subang (Instagram/@persikas_subang)
Persikas Subang (Instagram/@persikas_subang)

Gubernur Jabar Meledak: “Anak Muda Gak Punya Otak!”

Puncak ketegangan terjadi malam 28 Mei 2025 dalam acara “Nganjang Ka Rakyat” di Desa Sukamandijaya, Ciasem.

Saat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) sedang berbicara dan membantu warga yang kurang mampu, sekelompok suporter membentangkan spanduk dan meneriakkan yel-yel “Selamatkan Persikas.”

Baca Juga: Trump Tawarkan Kanada Ikut Proyek Golden Dome, tapi Harus Bayar Rp993 T atau Gabung Jadi Negara Bagian ke-51

Respons KDM? Marah besar.

“Hei, ini forum saya dengan rakyat, bukan forum Persikas. Anak muda gak punya otak kamu!” teriaknya di hadapan ribuan warga.

Kemarahan Gubernur itu sontak jadi viral dan menyulut perdebatan nasional. Banyak pihak menyayangkan aksi suporter, tapi tak sedikit juga yang menilai pernyataan KDM terlalu keras.

Baca Juga: Mayoritas Pekerja Indonesia Hanya Lulusan SD, BPS Ungkap Realita Dunia Kerja 2025


Bupati Subang: “Saya Pun Kecewa Kalau Persikas Dijual”

Setelah kegaduhan meledak, Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, akhirnya angkat suara. Ia mengaku ikut kecewa jika benar Persikas harus dijual.

Namun, Kang Rey — sapaan akrabnya — juga menjelaskan bahwa Pemkab tidak bisa ikut campur karena Persikas sudah menjadi klub profesional berbadan hukum dan tidak berhak menerima dana APBD.

“Saya akan bantu dengan cara saya. Selama ini saya juga sudah mencari sponsor lewat relasi, tapi belum ada hasil,” katanya.


Persikas: Antara Ideal dan Realita Finansial

Realitas dunia sepak bola Indonesia memang berat. Klub-klub profesional dituntut mandiri secara finansial, namun tidak semua punya akses ke sponsor besar atau investor potensial. Apalagi di daerah seperti Subang, di mana dukungan infrastruktur dan dana masih terbatas.

Kondisi Persikas saat ini seolah menunjukkan sisi getir dari “profesionalisasi klub” tanpa kesiapan finansial yang memadai. Klub dipaksa mandiri, tapi jalan untuk bisa bertahan penuh tantangan.

Baca Juga: Rosan Roeslani Bantah Kabar Ray Dalio Mundur dari Danantara 'Baru Minggu Lalu Ketemu Timnya'


Isu Nasional, Tapi Manajemen Masih Bungkam

Ironisnya, di tengah kegaduhan publik, pihak manajemen masih memilih diam. Tidak ada pernyataan resmi apakah benar klub akan dijual, atau ini sekadar strategi untuk mengetuk empati publik dan menarik sponsor.

Mungkinkah ini hanya manuver untuk menggugah emosi warga agar mendesak sponsor datang? Ataukah memang manajemen sudah lelah dan ingin melepas beban?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X