Catatanfakta.com - Mungkin Kita Perlu Waktu merupakan film drama keluarga yang tidak hanya menyentuh sisi emosional, tetapi juga membuka mata akan pentingnya komunikasi dalam menghadapi duka dan trauma.
Disutradarai sekaligus ditulis oleh Teddy Soeriaatmadja, film ini adalah hasil kolaborasi tiga rumah produksi: Adhya Pictures, Kathanika Film, dan Karuna Pictures.
Setelah mencuri perhatian saat tayang perdana di Festival Film Asia Jogja-NETPAC ke-19 pada Desember 2024, film ini akhirnya siap menyapa penonton luas di bioskop pada Kamis, 15 Mei 2025.
Dengan durasi 95 menit, film ini menyajikan kisah mendalam yang menyentuh hati siapa pun yang pernah merasakan kehilangan.
Baca Juga: Garuda Muda Bidik Olimpiade 2028, 10 Pemain Keturunan Siap Perkuat Timnas U-23
Sinopsis: Menyelami Lima Tahap Duka
Film ini berfokus pada keluarga kecil yang sedang berjuang menghadapi kepergian salah satu anggota keluarga mereka, Sara.
Cerita berpusat pada Restu, Kasih, dan anak mereka Ombak, yang kehilangan arah setelah kehilangan sosok yang dicintai.
Ketiga tokoh ini digambarkan melalui lensa teori lima tahap berduka menurut Elisabeth Kübler-Ross: penyangkalan, kemarahan, negosiasi, depresi, dan penerimaan.
Alih-alih saling menguatkan, hubungan dalam keluarga justru merenggang. Ketiganya terjebak dalam duka masing-masing, dengan komunikasi yang memburuk dan asumsi yang salah arah.
Di tengah kehampaan tersebut, Ombak bertemu Aleiqa, gadis dengan gangguan bipolar, yang memberi warna baru dalam hidupnya — sekaligus menambah tantangan baru.
Baca Juga: Razia Pekat di Bogor: 11 Wanita Diduga PSK Online dan Ratusan Botol Miras Diamankan
Kritik Sosial: Komunikasi yang Tak Pernah Mudah
Meski mengangkat tema kehilangan, film ini lebih dalam lagi membedah luka-luka dalam keluarga yang kerap diabaikan: komunikasi yang buruk.
Restu dan Kasih, pasangan suami-istri yang telah menikah puluhan tahun, justru tak mampu menjalin percakapan yang sehat, lebih banyak menebak daripada mendengarkan.
Begitu juga dengan hubungan antara Ombak dan orang tuanya, yang meskipun tinggal serumah dan sering makan bersama, tetap terasa asing satu sama lain.
Artikel Terkait
Maia Estianty dan Juri Lainnya Bantah Isu Settingan di Indonesian Idol
Kabar Gembira! Honorer R2 dan R3 Punya Peluang Diangkat Jadi PPPK Penuh Waktu lewat Kebijakan CASN 2024