Catatanfakta.com - Kameramen televisi swasta bernama Janivan Prapta telah melaporkan insiden dugaan tindak kekerasan atau penganiayaan yang dialaminya saat sedang melakukan liputan.
Pihak korban telah mengajukan laporan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan STTLP/B/4348/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA pada hari Rabu (26/7/2023) sekitar pukul 18.09 WIB.
Menurut Janivan, insiden penganiayaan terjadi saat ia sedang meliput kegiatan salah satu partai politik yang berlangsung di Pulau Dua Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Setelah Viral ... Penganiyaan Wartawan di Ancol: Polisi Tangkap Enam Tersangka
Ketika sedang meliput, tiba-tiba sekelompok massa mendatangi lokasi dengan maksud membubarkan kegiatan tersebut, menyebabkan keributan. Saat itulah, salah satu anggota dari kelompok massa mendekati Janivan dan menyerang kameranya serta dirinya.
Janivan menyampaikan, "Selang beberapa detik saya merekam mereka, langsung mendatangi saya tanpa ragu dan langsung memukul kamera saya. Mereka juga memukul dagu saya."
Karena banyaknya massa yang datang ke lokasi, yang diperkirakan sekitar belasan orang, korban memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan untuk menghindari situasi yang lebih berbahaya. Selama insiden tersebut, Janivan juga mengalami intimidasi dari salah satu anggota kelompok tersebut, yang mengancam akan membunuhnya jika bermain-main atau merekam mereka.
Baca Juga: Polisi Identifikasi 12 Kabupaten Rawan Konflik Pemilu 2024: Upaya Antisipasi Polda Papua
Janivan juga melaporkan bahwa ia adalah satu-satunya wartawan yang menjadi korban kekerasan dari kelompok massa tersebut. Namun, ada seorang wartawan lain yang juga mengalami perangkatnya direbut dan dibuang oleh kelompok tersebut karena tidak ingin direkam.
Akibat serangan tersebut, kamera yang dipegang oleh Janivan mengalami kerusakan pada bagian frame lensa.
Sebelumnya, Polisi telah membubarkan massa yang menyebabkan keributan dalam kegiatan partai politik di Pulau Dua Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (26/7/2023) siang.