CATATANFAKTA.COM - Kabasarnas Marsdya Henri Alfiandi diduga menerima suap terkait proyek pengadaan barang dan jasa di Basarnas. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Henri memiliki aset berupa pesawat.
Henri menyatakan bahwa pesawat tersebut ia rakit sendiri dan harganya mencapai Rp 650 juta.
Jumlah kekayaan Henri mencapai Rp 10,9 miliar. Data dari LHKPN menunjukkan bahwa kekayaan Henri berjumlah Rp 10.973.754.000, yang didominasi oleh lima bidang tanah senilai Rp 4.820.000.
Baca Juga: Memprihatinkan !!! Polusi Jakarta Hari ini Terburuk Se Dunia
Selain pesawat, Henri juga mempunyai tiga mobil dan sebuah pesawat terbang tipe Zenitg 750 STOL yang diproduksi pada tahun 2019.
Harta bergerak lain yang dimilikinya bernilai Rp 452.600.000 dan harta lainnya senilai Rp 600.000.000. Ia juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 4.056.154.000 serta tidak memiliki utang.
Henri mengungkapkan bahwa pesawat tersebut dirakit sejak tahun 2019, jauh sebelum ia menjabat sebagai Kabasarnas.
Baca Juga: Begini Kesepakatan Kerjasama Bawaslu dengan Komnas Ham untuk Pemenuhan Politik Kelompok Rentan
Dia juga menyatakan bahwa pesawat rakitan tersebut adalah untuk memenuhi hobinya dalam menerbangkan pesawat dan menyebutnya sebagai terapi healing.
Henri menilai bahwa harga pesawat kini sudah setara dengan mobil, dan pesawat bukan lagi barang mewah baginya.
Ia merakit pesawat tersebut dengan menggunakan mesin Honda Jazz dan juga membuat pesawat yang dirakit di Tulungagung.
Henri mengidentifikasikan dirinya sebagai penggiat kedirgantaraan dan ingin menginspirasi masyarakat bahwa terbang dengan pesawat bisa terjangkau dan aman.
Artikel Terkait
Ini adalah pernyataan resmi dari Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) terkait statusnya sebagai tersangka
Laporan idana Perdagangan Orang (TPPO) yang melibatkan kasus pencabulan oleh seorang WN NIGERIA
Dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan kasus pencabulan oleh Warga Negara Nigeria
Modus Panji Gumilang Terbongkar dalam Kasus Dugaan Pencucian Uang