- Obyek formal dari filsafat
Obyek formal dari filsafat ialah bersifat kritis. Kritis disini artinya ialah orang yang berfikir filosofis yang tidak mudah percaya dan tidak tergesa-gesa menerima benar atau salahnya dengan apa yang disampaikan atau dikatakan oleh orang lain.
Selain obyek kritis, refleksif dan radikal juga termasuk obyek filsafat. Rekleksif ialah sikap yang selalu merasa belum puas dengan jawaban yang ia temukan atas berbagai pertanyaan yang diajukan baik oleh dirinya maupun orang lain.
Sedangkan radikal merupakan efek dari berpikir kritis dan refleksif, dimana suatu kondisi yang diselidiki oleh filsafat itu bersifat fundamental atau mendasar.
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dengan Proses Asosiatif dan Proses Disosiatif
- Hal-hal yang melatarbelakangi perkembangan filsafat sosial ke arah Sosiologi
Perkembangan filsafat sosial bisa terbilang berawal dari perubahan struktur sosial yang terjadi secara besar-besaran setelah hancurnya feodalisme terutama setelah revolusi Prancis.
Dua peristiwa revolusi terjadi hampir bersamaan saat itu, yaitu, tergoncangnya kelas feodal agraris di Perancis dan timbulnya berbagai sistem produksi baru di Inggris.
Kedua revolusi itu tidak bisa dilakukan melalui pendekatan sistem teori politik semata melainkan perlu ditinjau dalam pengertian baru yaitu sosiologi.
Munculnya sosiologi menunjukkan bahwa ternyata orang hanya bisa maju ketika sudah mencermati dan menganalisis struktur dan perubahan sosialnya. Hal ini terus terjadi sampai akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19 yakni dengan memfokuskannya pada suatu analisis struktur (strukturalisme pada akhir abad ke 20).
Orang pertama yang menganggap bahwa munculnya gejala kritis atas suatu zaman sebagai perubahan suatu struktur yang terlepas dari politik adalah Saint Simon dan Auguste Comte.
Saint Simon memahami betul bahwa revolusi Perancis harus ditinjau dengan sudut pandang sosiologis. Dia mengatakan perlunya melihat suatu periode baru atas sejarah masyarakat yaitu masyarakat industrial.
Baca Juga: Makna kata sosiologi, konsep-konsep dasar sosiologi dan manfaat mempelajari sosiologi
Auguste Comte orang pertama yang menggunakan kata sosiologi dan berusaha mengembalikan adanya suatu keteraturan hukum, namun dengan cara yang agak lain dari para filsuf sebelumnya.
Dia mencari jalan dan cara untuk mempelajari masyarakat dalam keadaan berhenti dan bergerak atau statis dan dinamis. Comte berupaya membuktikan bahwa keteraturan hukum sosial pada prinsipnya tidak berbeda dengan keteraturan hukum fisika atau biologi, hanya saja lebih rumit.