Catatan Fakta - Pada umumnya orang berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang buruk, karena perilaku tersebut dapat menimbulkan masalah sosial.
Pandangan tersebut diberikan lebih dikarenakan akibat negatif yang ditimbulkan oleh perilaku menyimpang dan para ahli menyebutnya dengan konsep disfungsi.
Tetapi perilaku menyimpang juga mempunyai konsekuensi positif bagi kehidupan sosial dan hal tersebut disebut dengan fungsi, dimana banyak orang yang menyimpang dari norma yang kemudian malah menciptakan kesempatan untuk mereka untuk diakui identitas dan pekerjaan menyimpangnya.
Baca Juga: Faktor-Faktor Yang Mendefinisikan Suatu Perilaku Bisa Dikatakan Menyimpang
Fungsi dari perilaku menyimpang antara lain menghasilkan Konformitas, memperkuat Ikatan Kelompok dan menyebabkan Adanya Perubahan.
Berikut fungsi positif dari perilaku menyimpang:
1. Menghasilkan Konformitas
Berikut pendapat dari beberapa para ahli tentang konformitas:
- Menurut Edward Sogorin menjelaskan satu metode yang efektif untuk membuat sebagian besar orang untuk tetap berada pada jalur yang benar adalah melempar beberapa orang yang menyimpang keluar dari jalur. Sehingga hal tersebut membuat orang-orang di dalam jalur akan tunduk pada suatu kepatuhan tetapi pada saat yang sama mereka dalam kondisi yang eksklusif.
Baca Juga: TREASURE KONSER 2023 DI ICE BSD (TANGERANG)
- Menurut Zanden dengan berperilaku yang bermusuhan dengan mereka yang telah berperilaku menyimpang maka pihak penguasa dapat memaksakan ide-ide pada mereka yang sudah berperilaku konform yang nantinya akan menimbulkan kepatuhan dan loyalitas yang tinggi pada ideologi.
- Menurut David W. J. & Frank P.J., mengemukakan konformitas adalah perubahan perilaku sebagai akibat dari pengaruh kelompok. Complience dan private acceptance termasuk di dalam bentuk konformitas. Complience sendiri adalah perubahan perilaku yaitu suatu bentuk konformitas yang menunjukkan sikap patuh pada suatu permintaan baik secara tersirat maupun eksplisit meskipun individu sendiri sebenarnya tidak setuju dengan permintaan tersebut. Sedangkan private acceptance adalah perubahan yang terjadi pada aspek perilaku dan sikap.
Agar dapat lebih jelas mengenai hal ini, berikut contoh dari konformitas:
Konformitas antar budaya dan era; Masyarakat yang tinggal di daerah yang berbudaya kolektif, seperti di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, cenderung lebih konform dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di daerah dengan tipe budaya individualis.
Baca Juga: Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dengan Proses Asosiatif dan Proses Disosiatif
Mereka akan konform terutama jika sumber yang memengaruhi mereka itu merupakan orang yang dekat dengan mereka seperti anggota keluarga atau teman.