edukasi

Perubahan Positif: Transformasi Pendidikan Matematika di SMA Saint Angela, Bandung

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 19:00 WIB
Ilustrasi Pendidikan Matematika. ((ebc/freepik))

Catatanfakta.com - Pada episode kali ini, saya berkesempatan berbicara dengan Alvian Sulungbudi, seorang siswa senior di SMA Saint Angela yang terletak di Bandung, Indonesia.

Alvian bersama dengan guru matematikanya, Victor Hery Purwanta, dan beberapa teman sekelasnya, baru saja menghadiri acara penghargaan International Mathematical Modeling Challenge 2018 di Melbourne.

Saya duduk bersama mereka di sebuah kafe di Melbourne untuk mendalami pendidikan matematika di Indonesia, walaupun Alvian yang lebih banyak berbicara, namun Victor turut memberikan wawasan.

Baca Juga: Inklusi dalam Pendidikan: 5 Tips Guru untuk Membantu Murid dengan Kebutuhan Khusus

SMA Saint Angela adalah sekolah menengah yang memiliki sekitar 700 siswa dari kelas 10, 11, dan 12.

Terletak di pusat Kota Bandung, SMA ini menawarkan jam belajar dari 6.45 pagi hingga sekitar 2.15 siang. Kadang-kadang, siswa juga menghadiri les tambahan, seperti les matematika. Setiap Kamis dan Minggu, terdapat klub-klub yang menarik seperti klub olahraga.

SMA Saint Angela memiliki tiga jurusan: Sains, Pengetahuan Sosial, dan Bahasa.

Baca Juga: Rahasia Sukses di Ruang Kelas: 4 Strategi Efektif yang Harus Anda Ketahui

Matematika menjadi pelajaran wajib di semua jurusan dengan paling sedikit empat jam pelajaran per minggu. Bagi yang memilih jurusan Sains, terdapat tambahan empat jam pelajaran Matematika.

Tapi, pilihan kelas di sekolah ini terbatas, seperti dalam bahasa, hanya ada pilihan antara bahasa Cina atau Jerman, dan dalam Kesenian, siswa bisa memilih antara pelajaran musik atau menggambar.

Fokus utama pendidikan Matematika di Indonesia, terutama di SMA Saint Angela, adalah mengembangkan pemahaman ilmiah dan penelitian.

Baca Juga: Pendidikan Tanpa Batas: ITL Public School dan Jejaknya di Pendidikan Inklusif

Namun, tidak hanya kemampuan Matematika yang diutamakan, nilai-nilai seperti kejujuran dan empati juga ditekankan. Jika seorang siswa menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan soal, mereka didorong untuk jujur dan mencari bantuan dari guru atau teman sekelas.

Konsep kejujuran ini menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran.

Halaman:

Tags

Terkini