Catatanfakta.com - Pengenalan Wajah, sebuah permainan yang sederhana namun bermakna, menjadi langkah awal dalam memperkenalkan konsep kecerdasan buatan (AI) kepada anak-anak.
Di tengah kehidupan yang semakin dikelilingi teknologi, AI menjadi elemen integral yang tak bisa dihindari.
Meskipun istilah AI seringkali menimbulkan asosiasi yang menakutkan, pengenalan wajah adalah salah satu cara yang mudah dipahami untuk memperkenalkan anak-anak pada konsep ini.
Baca Juga: Dari Visi Menjadi Kenyataan: Hikmah Mulia Dewi Mengubah Pendidikan Usia Dini
Dalam pengenalan wajah, siswa diajak bermain peran dengan menggunakan gambar tokoh-tokoh putri Disney.
Konsepnya mirip dengan teknologi pengenalan wajah yang digunakan di media sosial seperti Facebook.
Masing-masing siswa diberi gambar seorang putri Disney dan ditugaskan untuk mengidentifikasi karakter tersebut hanya berdasarkan deskripsi fisiknya, tanpa melihat langsung gambar tokoh tersebut.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Sukses: Keterampilan Inkuiri Sains di Awal Pendidikan Anak
Kemudian, siswa mencari kesamaan karakteristik fisik di antara gambar-gambar yang mereka pegang.
Proses ini mengajarkan kepada mereka konsep ekstraksi fitur - mengubah data visual menjadi serangkaian fitur kuantitatif atau kualitatif yang memudahkan dalam membandingkan.
Sebagai contoh, gambar Putri Salju memiliki rambut hitam pendek dan selalu mengenakan gaun, sementara Ariel memiliki rambut merah panjang dan ekor ikan.
Baca Juga: Kemendibudristek Luncurkan Gelombang 2 Program PPG Prajabatan 2023: Rincian Biaya dan Fase Seleksi
Tujuannya adalah mengilustrasikan bahwa komputer tidak bisa "melihat" gambar seperti manusia, tetapi bisa mencocokkan daftar fitur-fitur.
Ini adalah konsep utama AI - mengubah data menjadi format yang bisa dibandingkan, dengan akurasi yang tergantung pada kualitas dan ukuran database.