Catatanfakta.com - Simulator Ruang Kelas untuk Pelatihan Guru: Inovasi Menunjang Kepercayaan Diri dan Kesiapan
Pendidikan tidak lagi terbatas pada metode konvensional. Terobosan baru dari University of Virginia, Amerika Serikat, menawarkan solusi untuk mendukung persiapan guru prajabatan dalam menghadapi tantangan kelas.
Dalam lima tahun riset, Dr. Julie Cohen dan timnya menciptakan simulasi kelas menggunakan platform realitas-campuran.
Baca Juga: Dari Visi Menjadi Kenyataan: Hikmah Mulia Dewi Mengubah Pendidikan Usia Dini
Metode ini membawa para calon guru ke ruang kelas virtual dengan avatar sebagai murid.
Menariknya, setiap avatar dikendalikan oleh aktor profesional, memberikan interaksi kelas yang realistis.
Fokus simulasi ini adalah mendukung guru prajabatan, bukan menggantikan, melatih aspek-aspek kritis yang seringkali diabaikan, seperti pertemuan dengan orang tua murid.
Baca Juga: Mengungkap Rahasia Sukses: Keterampilan Inkuiri Sains di Awal Pendidikan Anak
Dr. Cohen menggarisbawahi pentingnya umpan balik dalam latihan. Simulasi ini memungkinkan para guru prajabatan melakukan latihan berulang, menerima pembinaan, dan umpan balik.
Ini adalah langkah penting mengingat kecepatan kegiatan di kelas sehari-hari. Riset juga menemukan bahwa simulasi membantu mengatasi kelelahan dan gesekan yang sering dialami selama pelatihan.
Potensi teknologi simulasi ini di dunia pendidikan menjanjikan. Model ini telah sukses di bidang lain seperti kedokteran dan militer.
Baca Juga: Kemendibudristek Luncurkan Gelombang 2 Program PPG Prajabatan 2023: Rincian Biaya dan Fase Seleksi
Dr. Cohen berharap bahwa semua guru di masa depan memiliki akses ke sistem semacam ini untuk mempraktikkan berbagai situasi dan menerima umpan balik.
Tim peneliti saat ini bekerja untuk menciptakan simulasi yang lebih berfokus pada keragaman, kesetaraan, dan inklusi.