Pada acara tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Ardi Marwan, memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.
Baca Juga: Merdeka Belajar Goes Global: Peluang Kerja Sama Pendidikan Mandarin Indonesia-Tiongkok
Ia menilai bahwa acara semacam ini dapat memfasilitasi komunikasi antar peneliti Indonesia di Jerman dan mendorong terjalinnya kerja sama publikasi dan penelitian di masa depan.
Sama halnya dengan Ketua PPI Jerman, Dimas Fakhri Arsaputra, yang berharap para peneliti yang hadir pada acara ini dapat berkolaborasi di masa mendatang dalam bidang publikasi maupun penelitian.
Dimas menyadari bahwa acara semacam ini juga penting untuk mempertemukan dan menghubungkan mahasiswa S3 Indonesia yang belum banyak mendapatkan perhatian dalam hal kegiatan akademis di luar negeri.
Baca Juga: Bersama-Sama Membangun Kedokteran: Kolaborasi Indonesia-Timor-Leste dalam Pendidikan
Proses seleksi untuk mencapai jabatan profesor di Universitas tergolong panjang dan melibatkan beberapa tahap seleksi yang ketat. Dari penetapan kebutuhan posisi profesor oleh senat akademis hingga seleksi berkas, tes kompetensi, dan wawancara dengan kandidat terpilih, proses ini membutuhkan waktu tiga hingga enam bulan sebelum tahap akhir negosiasi dan penandatanganan kontrak.
Acara Kopi Darat Peneliti Indonesia ini telah memberikan manfaat besar bagi peneliti Indonesia di Jerman dengan saling berbagi informasi dan pengalaman serta membuka pintu kolaborasi yang luas. Semoga kegiatan semacam ini terus berlanjut untuk memajukan penelitian Indonesia di kancah internasional.