Catatanfakta.com – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman telah sukses menyelenggarakan Kopi Darat (Kopdar) Peneliti Indonesia dengan tema Professorial Attainment: Knowledge and Contributions Requirements pada tanggal 15 Juli 2023.
Acara yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh 18 peserta dari kalangan peneliti, dosen, mahasiswa S2 & S3, dan Post Doctoral asal Indonesia yang sedang menempuh studi di Jerman.
Dalam acara tersebut, Hendro Wicaksono, seorang narasumber berpengalaman, membagikan berbagai informasi terkait tips menjadi seorang profesor di Universitas Jerman.
Baca Juga: Purnakaryawan Pendekar Pendidikan dan Kebudayaan: IPPK Ulang Tahun ke-50 dengan Semangat Pembaruan
Hendro menyampaikan bahwa latar belakang pendidikan S3 dan pengalaman akademik, termasuk penelitian, publikasi, dan pengalaman dalam memperoleh dana hibah, menjadi hal penting bagi seseorang yang ingin mencapai jabatan profesor.
"Pengalaman tersebut harus lengkap sehingga ketika mengajar dan memimpin sebuah tim penelitian dapat berjalan dengan lancar," ujar Hendro pada acara daring tersebut.
Lebih lanjut, Hendro menekankan bahwa keterampilan kepemimpinan juga menjadi syarat penting bagi seorang profesor.
Ia memberikan kiat-kiat kepada para mahasiswa S3 dan Post Doctoral untuk meningkatkan peluang menjadi profesor, salah satunya dengan melebihi ekspektasi pembimbing sehingga mendapatkan kepercayaan untuk mendelegasikan tugas-tugas mereka.
Selain itu, Hendro juga menyoroti pentingnya pengalaman mengajar dan kelihaian dalam proses pengajaran.
"Semakin banyak pengalaman mengajar, maka transfer ilmu ke mahasiswa menjadi lebih baik sehingga mahasiswa pun mengerti apa yang kita ajarkan.
Baca Juga: Peringati HUT RI ke-78, DWP Kemendikbudristek Gelar Bazar Dukung UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi
"Selain itu, keahlian dalam mengajar juga sangat penting, karena tingkat kritisitas mahasiswa Jerman tinggi. Jika metode mengajar kita tidak efektif, maka bisa mendapatkan protes," ujarnya.
Tak hanya itu, Hendro juga menyarankan para peneliti untuk membangun jejaring atau networking yang luas. Menurutnya, memiliki jejaring yang luas dapat membuka peluang kerja sama publikasi dan penelitian dengan profesor serta ahli di bidang yang sama atau lintas bidang.