Sejarah Pengembangan Teknologi Nuklir Di Indonesia
Sejarah pengembangan teknologi nuklir di Indonesia dimulai pada tahun 1954 , ketika Presiden Soekarno mengeluarkan kebijakan untuk memperkuat penggunaan nuklir di Indonesia. Pada tahun 1957, dibentuklah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) yang bertugas untuk mengembangkan dan memanfaatkan energi nuklir untuk kepentingan rakyat Indonesia.
Sejak itu, BATAN terus mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia melalui berbagai program penelitian dan pengembangan dalam bidang nuklir , seperti pengembangan reaktor nuklir, pengolahan bahan bakar nuklir, dan pemanfaatan radioisotop.
Dalam sejarahnya, teknologi nuklir di Indonesia telah memberikan manfaat yang besar , terutama dalam bidang medis, industri, dan pertanian.
Baca Juga: SEJARAH GOTO
Namun demikian, penggunaan teknologi nuklir juga menimbulkan risiko dan tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia, sehingga pengembangan teknologi nuklir harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, keamanan, dan lingkungan.
Indonesia mulai mengembangkan teknologi nuklir sejak akhir tahun 1950-an. Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia membentuk Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai lembaga yang bertugas mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia .
Baca Juga: PENTINGANYA BERBAGAI SEKTOR EKONOMI
Salah satu tujuan pengembangan teknologi nuklir di Indonesia adalah untuk memperoleh sumber energi yang lebih berkelanjutan . Sejak itu, BATAN telah berhasil membangun beberapa reaktor nuklir, termasuk reaktor riset G.
A. Siwabessy di Serpong dan reaktor daya pertama di Indonesia, yaitu PLTN Gundih. Pengembangan teknologi nuklir di Indonesia masih terus berlanjut , dengan fokus pada pengembangan teknologi nuklir yang ramah lingkungan dan aman untuk digunakan.