edukasi

Dampak Pemangkasan Anggaran: SMK dan Pendidikan Vokasi di Ujung Tanduk!

Minggu, 16 Februari 2025 | 17:32 WIB
Pendidikan vokasi

Catatanfakta.com – Dunia pendidikan vokasi di Indonesia menghadapi tantangan besar! Pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berdampak langsung pada berbagai program pelatihan dan sertifikasi keahlian yang sangat dibutuhkan oleh siswa SMK dan tenaga pendidik.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, bahkan menyebut kondisi ini "sangat tertekan" dalam rapat bersama Komisi X DPR RI yang disiarkan melalui YouTube TVR Parlemen pada Jumat, 14 Februari 2025.

Anggaran Terjun Bebas, Program Pendidikan Vokasi Terpangkas
Sebelumnya, Ditjen Vokasi memiliki anggaran Rp1,927 triliun, tetapi kini menyusut menjadi Rp1,408 triliun, dengan pemangkasan lebih dari Rp519 miliar.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis Serentak di Seluruh Indonesia! Quick Win Presiden Prabowo Resmi Dimulai Hari Ini

Dampak terbesar dirasakan pada program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, yang anggarannya turun drastis dari Rp1,195 triliun menjadi hanya Rp132,4 miliar.

“Program SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) yang sebelumnya memiliki dana Rp528 miliar, kini hanya bisa berjalan dengan Rp15 miliar," ungkap Suharti.

Pemangkasan ini berimbas pada berbagai sektor, termasuk:
❌ Sertifikasi kompetensi siswa SMK & magang luar negeri → Dihapus!
❌ Pengembangan SMK Pusat Keunggulan → Dari 1.178 SMK jadi hanya 15 SMK
❌ Teaching Factory di SMK → Dari 450 SMK menjadi 184 SMK
❌ Kemitraan Dunia Usaha dan Industri (DUDI) → Dihapus!
❌ Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan → Dari 10.214 peserta jadi hanya 1.421

Baca Juga: Misi Hidup-Mati! Garuda Muda Wajib Bungkam Uzbekistan demi Tiket ke Piala Dunia U-20

Dampak Besar bagi Masa Depan Lulusan SMK
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amaliah, menyoroti pentingnya pendidikan vokasi untuk mencetak lulusan yang siap kerja.

“Pendidikan vokasi itu sangat krusial. Mereka butuh keterampilan agar mandiri dan tidak menjadi beban negara,” ujar Ledia.

Namun, justru program-program penting seperti sertifikasi siswa dan pelatihan guru terkena pemangkasan.

“Bagaimana mungkin kita menyiapkan tenaga kerja unggul kalau pendidiknya saja tidak mendapatkan pelatihan yang layak?” tambahnya.

Baca Juga: Perbandingan Harga Pemain Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-20: Siapa Lebih Unggul?

Upaya Kemenaker: BLK Jadi Alternatif?

Halaman:

Tags

Terkini