edukasi

Transformasi Masa Depan: Sekolah Pranikah Kerjasama IPB & Pemka Bogor Selamatkan Generasi dari Perkawinan Dini

Selasa, 5 November 2024 | 14:49 WIB
Sebanyak 36 remaja di Kabupaten Bogor lulus menjadi wisudawan Sekolah Pranikah. (Pemkab Bogor)

catatanfakta.com - Dalam upaya mengurangi angka perkawinan anak yang masih tinggi, Pemerintah Kabupaten Bogor berkolaborasi dengan IPB University meluncurkan program inovatif Sekolah Pranikah.

Program yang diadakan di Desa Sinarsari dan Sukawening ini berhasil mencetak 36 wisudawan setelah menjalani serangkaian pembelajaran intensif selama lebih dari dua bulan.

Program Sekolah Pranikah ini dirinis oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (P2SDM) IPB.

Baca Juga: Kolaborasi IPB University dan Kementerian Pangan untuk Swasembada Pangan

Menurut Sussy Rahayu Agustini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor, program ini sangat penting dan perlu dilanjutkan, terutama di daerah dengan tingkat perkawinan anak yang tinggi.

“Pemkab Bogor berharap program ini dapat menjadi media kolaborasi yang efektif dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Sussy.

Sekolah Pranikah dirancang untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebelum memasuki jenjang pernikahan.

Baca Juga: IPB University Makes Historic Move – Plans to Open Veterinary Campus in Malaysia!

Selama program, peserta belajar tentang motivasi pernikahan, manajemen keuangan, serta keterampilan digital dan kewirausahaan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai pentingnya persiapan pernikahan, yang menjadi indikasi kesadaran mereka akan realitas sosial.

Yulina Eva Riany, Ketua Program Sekolah Pranikah, menekankan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap tingginya angka perkawinan anak di Jawa Barat.

“Dengan hanya 36 dari 70 peserta yang dapat diwisuda, kami berharap program ini bisa membantu mencegah perkawinan anak dan mengatasi isu stunting yang masih tinggi di Kabupaten Bogor,” jelas Yulina.

Baca Juga: IPB University Terus Berinovasi untuk Menghadapi Tantangan Perubahan

Data menunjukkan konsentrasi perkawinan anak di Indonesia berada di peringkat kedelapan dunia, dengan Jawa Barat menduduki posisi ketiga secara nasional.

Amiruddin Saleh, Kepala P2SDM, melanjutkan, “Sekolah Pranikah ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul,” menekankan pentingnya pendidikan dalam mencegah perkawinan di usia dini.

Halaman:

Tags

Terkini