Catatanfakta.com - Prejudis merupakan anggapan atau prasangka yang tidak berdasar atau negatif tentang individu atau kelompok yang berbeda dari kita.
Di Indonesia, prejudis sering terjadi dalam bentuk perbedaan agama, suku, ras, dan gender.
Contoh-contoh prejudis seperti stereotip terhadap suku tertentu, anggapan negatif terhadap agama, stereotip terhadap ras tertentu, dan masalah gender sering kali memicu ketidakadilan dan diskriminasi dalam masyarakat.
Baca Juga: Batas Akhir Pembelian Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 64, Cara Membelinya
Prejudis merupakan suatu anggapan atau prasangka yang tidak berdasar atau negatif tentang individu atau kelompok yang berbeda dari kita.
Di Indonesia, prejudis sering terjadi dalam berbagai bentuk, terutama sehubungan dengan perbedaan agama, suku, ras, dan gender. Berikut beberapa contoh prejudis yang sering terjadi di Indonesia:
Prejudis terhadap suku tertentu sering menjadi masalah di beberapa wilayah di Indonesia, seperti prejudis terhadap suku Jawa, Sunda, Batak, atau Papua.
Baca Juga: Rahasia Tanda Lolos Program Kartu Prakerja 2024: Ini Cara Cek Kelulusan dan Manfaatnya!
Anggapan negatif terhadap suku tertentu biasanya berkaitan dengan stereotip yang ada, seperti suku Jawa dianggap lemah lembut, suku Batak dianggap keras dan kasar, atau orang Papua dianggap kurang cerdas.
Namun, anggapan seperti ini sering kali tidak berdasarkan fakta, melainkan hanya stereotip yang menyebabkan ketidakadilan dan diskriminasi.
Prejudis berdasarkan agama juga menjadi permasalahan di Indonesia, seperti anggapan negatif terhadap umat Islam, Kristen, Hindu, atau Buddhis.
Baca Juga: Bos Pertamina Menjamin Stok BBM Melimpah untuk Mudik Lebaran 2024
Dugaan ini sering terjadi pada umat Islam dianggap ingin mendominasi dan menggantikan agama lain, atau orang Kristen dianggap ingin mengkristenisasi masyarakat.
Prejudis seperti ini dapat menyebabkan ketegangan antar agama dan konflik sosial.