Baca Juga: contoh kasus prejudis
Ini berarti peneliti harus menjelaskan bagaimana temuan mereka sejalan atau berbeda dari teori dan konsep yang ada dalam interaksionisme simbolik, fungsionalisme struktural, dan teori konflik.
Pendekatan ini membantu membangun dialog antara perspektif sosiologi yang berbeda dan memungkinkan peneliti untuk memperkaya pemahaman tentang fenomena sosial.
Terus mengembangkan teori dan konsep: Sosiologi sebagai disiplin ilmu terus berkembang, dan perbedaan pandangan antara ketiga perspektif ini seringkali merupakan sumber inovasi dan kemajuan dalam pemikiran sosiologis.
Dengan mengatasi perbedaan pandangan ini dalam penelitian sosial, peneliti dapat mengidentifikasi area yang memerlukan pengembangan teoretis lebih lanjut dan menyumbangkan pengetahuan baru yang dapat menginformasikan dan memperkaya perspektif sosiologi yang ada.
Hal ini mencakup menciptakan teori baru, menggabungkan konsep dari perspektif yang berbeda, dan menemukan cara inovatif untuk menggabungkan interaksionisme simbolik, fungsionalisme struktural, dan teori konflik dalam menjelaskan fenomena sosial yang kompleks.
Melakukan kolaborasi antar-disiplin: Ketiga perspektif sosiologi ini seringkali menawarkan wawasan yang melengkapi dan saling memperkaya satu sama lain.
Baca Juga: Contoh kasus konkret terkait etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi di Indonesia
Oleh karena itu, peneliti dapat bekerja sama dengan rekan-rekan dari perspektif yang berbeda untuk menggali topik penelitian secara lebih mendalam.
Kolaborasi semacam itu mendorong dialog yang konstruktif antara sosiolog yang mewakili interaksionisme simbolik, fungsionalisme struktural, dan teori konflik, yang pada akhirnya dapat mengarah pada sintesis konseptual dan metodologis yang lebih kohesif.
Melakukan refleksi kritis dan evaluasi: Peneliti harus secara kritis mengevaluasi peran dan relevansi dari setiap perspektif sosiologi dalam penelitian mereka.
Baca Juga: Fenomena Etnosentrisme , Prejudis dan Diskriminasi Yang Terdapat Pada Masyarakat
Penting untuk menilai sejauh mana masing-masing perspektif telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman fenomena sosial yang sedang diteliti.
Dalam proses ini, peneliti dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan masing-masing perspektif dan mengkaji bagaimana perbedaan pandangan tersebut dapat dijembatani untuk menghasilkan analisis yang lebih komprehensif dan persuasif.