Catatanfakta.com - Kali ini akan membahas tentang konsep etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi serta pentingnya memahami perbedaan di antara ketiganya untuk menciptakan kerukunan antar kelompok di masyarakat yang beragam.
Etnosentrisme: Pemahaman yang Terbatas
Etnosentrisme adalah pandangan di mana seseorang atau kelompok manusia cenderung menilai kebudayaan dan perilaku orang lain berdasarkan standar yang dianut oleh budaya atau kelompoknya sendiri.
Sikap ini mungkin tidak selalu berubah menjadi prasangka atau diskriminasi, namun etnosentrisme bisa menjadi batu loncatan ke arah sikap-sikap yang lebih negatif terhadap kelompok yang dianggap berbeda.
Baca Juga: PERWAKILAN KPK IKUT GELEDAH RUMAH KETUA KPK FIRLI BAHURI
Prejudis: Prasangka Sebelum Fakta
Prejudis adalah sikap dan perasaan yang dihasilkan dari prasangka atau kecenderungan negatif yang dimiliki seseorang atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain.
Prejudis sering kali didasarkan pada generalisasi yang berlebihan, serta stereotip umum yang berkembang dalam masyarakat.
Prejudis bisa muncul dalam bentuk beragam, mulai dari penilaian terhadap agama, ras, gender, hingga orientasi seksual.
Baca Juga: Penggeledahan Rumah Terkait Kasus Pemerasan KPK: Sebuah Tinjauan Filosofis
Diskriminasi: Tindakan yang Berdampak
Diskriminasi adalah tindakan yang meyakini dan memperlakukan seseorang atau kelompok secara berbeda karena identitas atau karakteristik yang melekat pada orang tersebut.
Diskriminasi bisa terjadi di berbagai bidang kehidupan, mulai dari pendidikan, perumahan, pekerjaan, hingga hubungan interpersonal.
Praktik diskriminasi sering kali didorong oleh kondisi sosial, ekonomi, atau politik tertentu yang menciptakan lingkungan yang memungkinkan permusuhan dan ketidakadilan.