Operasi Sedot Lemak: Risiko dan Perluasan Kesadaran akan Keselamatan

ber

Meninggalnya Nanie Darham setelah menjalani operasi sedot lemak menjadi perhatian yang serius bagi masyarakat terutama bagi mereka yang berencana melakukan operasi tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memutuskan untuk menjalani operasi tersebut.

Langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan konsultasi dengan dokter ahli bedah plastik yang terpercaya untuk mengevaluasi apakah operasi sedot lemak yang diinginkan aman dengan kondisi tubuh pasien.

Baca Juga: Tragisnya Kasus Kematian Nanie Darham, Artis Indonesia yang Meninggal Usai Operasi Sedot Lemak

Ahli bedah harus memeriksa profil metabolisme lengkap, jumlah darah lengkap (trombosit, hematokrit, hemoglobin), dan EKG (pembacaan elektrokardiogram) untuk mengetahui kemungkinan kondisi jantung, profil koagulasi, dan faktor risiko lainnya.

Selain itu, pasien harus mengungkapkan riwayat kesehatan seperti riwayat operasi sebelumnya, alergi, dan kondisi medis apa pun yang sedang dihadapi.

Selain itu, dokter juga harus menjelaskan risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi selama dan setelah operasi, serta memberikan rekomendasi tindakan dan pemulihan yang tepat setelah operasi.

Baca Juga: Siswa SMP Cilacap Alami Patah Tulang Rusuk Akibat Penganiayaan Brutal, Polisi Rujuk untuk Operasi

Sedot lemak adalah prosedur kosmetik yang populer, tetapi tidak bebas risiko.

Risiko sedot lemak dapat mencakup infeksi, jaringan parut, kerusakan saraf, seroma, hematoma dan risiko jangka panjang seperti nyeri kronis, ketidakrataan atau benjolan, atau serangan jantung.

Operasi yang melibatkan anestesi umum juga dapat memiliki risiko serius pada kondisi kesehatan pasien, terutama bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan yang lebih lemah.

Ketika memutuskan untuk melakukan operasi plastik, pastikan pasien benar-benar dipahami dan menyadari bahwa operasi tersebut melibatkan risiko.

Baca Juga: Satu Pasien Meninggal Dunia Akibat Mpox 'Cacar Monyet' di Indonesia