Dalam menghadapi pandangan yang berbeda ini, diperlukan tindakan yang tepat dan bijaksana.
Baca Juga: Apa Perbedaan Agama Wahyu dan Non- wahyu?
Pertama-tama, kita perlu mempelajari dan memahami gerakan Muhammadiyah secara mendalam.
Sehingga kita bisa mengevaluasi pandangan yang diberikan secara objektif dan tidak terpengaruh rumor atau opini yang bertentangan dengan fakta.
Selain itu, kita juga perlu menghargai perbedaan pandangan dan keyakinan lain dan menjalin toleransi dengan umat beragama yang berbeda.
Baca Juga: Pendidikan Agama Islam: Peran dan Pentingnya dalam Membentuk Pribadi dan Masyarakat Islami
Toleransi merupakan kunci penting dalam mempertahankan kerukunan dan persatuan di Indonesia, bahkan di tengah isu-isu yang sensitif atau kontroversial.
Tentunya, hal ini harus dilakukan dengan cara yang positif dan menghargai perbedaan.
Bukan dengan tindakan yang merusak atau merugikan orang lain.
Baca Juga: Harmoni Agama dan Pancasila: Perspektif Sosial dalam Kehidupan Beragama
Dalam hal ini, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam juga harus terus memperkuat solidaritas di antara umat beragama di Indonesia.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan terus menjalin dialog dan interaksi yang positif dengan umat beragama lainnya.
Selain itu, Muhammadiyah juga bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Indonesia melalui program-program sosial dan pendidikan yang berbasis pada semangat keadilan sosial.
Baca Juga: Menggali Makna Hak Asasi dalam UUD 1945: Kebebasan Memeluk Agama dan Beribadah
Pandangan orang lain terhadap Muhammadiyah memang seringkali berbeda.
Artikel Terkait
UMP DKI Jakarta 2024 Naik 3,6%, Tertinggi Se-Indonesia
Timnas Indonesia Tertahan Imbang 1-1 vs Timnas Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026