Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kejadian tuberkulosis tertinggi di dunia.
Baca Juga: Mengungkap Modus Operandi Penipuan Tiket Konser oleh Gisca Debora
Oleh karena itu, kebijakan ini dianggap sebagai cara efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit di Jepang.
Namun, banyak yang mengkritik kebijakan ini karena dianggap tidak adil dan diskriminatif.
Beberapa pihak menyebut kebijakan ini berpotensi menimbulkan stigma dan diskriminasi terhadap orang Indonesia.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Kapasitas Diri dan Meraih Potensi Terbaik dalam Hidup
Ada pula yang berpendapat bahwa kebijakan ini tidak efektif karena tidak menjamin bahwa wisatawan dari negara lain yang juga memiliki tingkat kejadian tuberkulosis tinggi juga harus menjalani tes yang sama.
Menanggapi kritik ini, pemerintah Jepang menyatakan bahwa kebijakan ini dilakukan dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit dan bukan bermaksud diskriminatif.
Selain itu, kebijakan ini diumumkan secara transparan dan terbuka bagi semua wisatawan dari negara manapun.
Baca Juga: 5 Cara Efektif untuk Terhindar dari Perselingkuhan dalam Hubungan
Kebijakan baru ini memang menuai berbagai tanggapan dari orang-orang di dalam maupun di luar Jepang.
Namun, yang jelas adalah bahwa tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat Jepang.
Wisatawan Indonesia yang berencana berkunjung ke Jepang harus mempersiapkan diri secara matang dan mematuhi persyaratan yang berlaku untuk memastikan perjalanan mereka berjalan lancar.
Artikel Terkait
Pelajar dan Perilaku Merusak dalam Masyarakat
Generasi Muda Diajak Merenung dalam Momentum Hari Pahlawan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto