peristiwa

Kopi yang menjadi Petunjuk Sekeluarga Keracunan

Selasa, 17 Januari 2023 | 11:14 WIB
Rumah Sekeluarga Keracunan di Bantar Gebang Bekasi Dipasangi Garis Polisi (Indonewstoday.com / Imad / Twitter @bekasi_pedia)

Baca Juga: Teori kritis dilihat dari persfektif filsafat sosial & Pengelompokkan ilmu pengetahuan menurut Habermas

Padahal, Ani mengingat bahwa Dede lebih suka membeli kopi saset dengan merek yang berbeda. "Beli kopi hitam lima saset tepat semalam sebelum kejadian, (yang beli) si Mang Deden, padahal biasanya beli kopi Good Day yang warna merah," ujar Ani.

Selain Deden, korban atas nama Ai Maimunah juga menunjukkan hal tidak lazim kepada ibu dari Ani, yaitu Ami. Ami mengatakan, Ai Maimunah sempat pamit dan mengatakan bahwa dirinya akan segera dijemput oleh suaminya, WWN, untuk segera kembali ke Cianjur.

"Ibunya (Ai Maimunah) sempat bilang 'saya mau dijemput', itu disebutnya malam, tepat sebelum kejadian," ungkap Ami.

Baca Juga: Teori Posmo atau biasa Postmodern dari Perspektif Filsafat Sosial

Keracunan atau diracun?

Kepastian soal informasi apakah korban diracun atau keracunan pun masih menjadi tanda tanya. Meski kasus tersebut telah berjalan 5 hari dan ada 3 orang yang menjadi korban tewas, namun hingga kini polisi juga belum mendapatkan titik terang.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP IndrawiennyPanjiyoga menyatakan, pihaknya belum mengetahui apakah memang ada unsur pidana atau tidak dalam kasus yang sementara diduga keracunan tersebut.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Minta Sambo Dihukum Seumur Hidup

Belum tahu (keracunan atau diracun). (Unsur pidana) sampai saat ini masih dilakukan pendalaman," ucap Panjiyoga. Adapun polisi juga telah menggelar olah TKP yang kedua untuk mencari barang yang tercecer di lokasi kejadian.

"Kami mencoba mengambil beberapa sampel, sekitar 3-4 sampel dan juga olah tkp ulang," ucap Panjiyoga. "Kami mau mendapatkan apa saja yang ada di TKP ini," sambung dia.

 

Halaman:

Tags

Terkini