Catatanfakta.com - Di Jakarta, terjadi perdebatan seru terkait skandal korupsi yang melibatkan mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Konflik ini melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Partai NasDem. Isu ini mencuat ketika KPK menangkap SYL dengan tuduhan pemerasan, gratifikasi, dan pencucian uang.
Dalam konferensi pers pada Jumat (13/10), KPK mengungkapkan dugaan aliran korupsi dari SYL ke Partai NasDem.
Baca Juga: Perketat Pasal Pembunuhan dalam Kasus Tragedi Cinta di Surabaya yang Melibatkan Anak Anggota DPR
Walaupun jumlah uang yang terlibat belum diungkapkan, KPK menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Pernyataan ini langsung mencetuskan kemarahan Partai NasDem, yang bahkan mengaitkannya dengan integritas KPK sebagai lembaga antikorupsi.
Ketua DPP Partai NasDem, Taufik Basari atau Tobas, meragukan integritas KPK dalam menangani kasus ini.
Baca Juga: Kisah Tragis di Balik Kematian Dini Sera Afrianti: Motif Sakit Hati Membongkar Rahasia Cekcok
Dia mempertanyakan serangkaian tindakan KPK dalam kasus SYL, termasuk penggeledahan di luar negeri, pembentukan opini, pernyataan tersangka oleh Menko Polhukam, dan larangan penasihat hukum untuk mendampingi kliennya.
Tobas juga mencermati pernyataan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata tentang aliran uang untuk kepentingan Partai NasDem.
Meskipun Marwata menyebut adanya aliran dana dalam jumlah miliaran rupiah, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga: Terungkap Rahasia Tragedi Cinta Dini yang Tragis di Tengah Pertengkaran Ternyata Ini Penyebabnya !!!
Semua ini menyebabkan Partai NasDem meragukan transparansi dan integritas KPK.