Catatanfakta.com - Di balik kebahagiaan yang seringkali tampak di media sosial, ada kisah tragis Dini Sera Afrianti (27) yang harus kehilangan nyawanya di tangan Gregorius Ronald Tannur (31), kekasihnya.
Penganiayaan berulang kali yang dilakukan Ronald kepada Dini akhirnya berakhir dengan kematian tragis.
Terakhir kali, Dini berbagi unggahan di media sosialnya, yang menyoroti perlakuan kasar yang telah ia alami sebelum akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Panasnya Magetan Membuat Bocah Goreng Telur di Bawah Terik Matahari Langsung !
Dalam unggahannya, Dini menulis, "Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya. Eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya. Chuaks."
Kisah ini mengingatkan kita pada bahaya hubungan beracun yang umumnya sulit untuk dilepaskan.
Korban seringkali kehilangan rasa percaya diri dan self-worth, membuat mereka merasa bahwa tidak ada yang akan menerima mereka setelah keluar dari hubungan beracun tersebut.
Baca Juga: MotoGP Mandalika 2023: Jorge Martin Memimpin, Luca Marini Terjatuh!
Hubungan toksik bisa mengakibatkan kekerasan, baik secara verbal maupun fisik.
Psikolog klinis Ratih Ibrahim menjelaskan betapa pentingnya keluar dari hubungan toksik jika Anda merasa menjadi korban.
Namun, dia juga mengakui bahwa keluar dari hubungan yang menyakitkan seperti itu tidak selalu mudah.
Dalam hubungan beracun, seringkali korban akan meningkatkan rasa toleransi terhadap perlakuan pasangan mereka. Langkah awal yang harus diambil adalah mencari dukungan.
Baca Juga: Keindahan Mariposa Villa, Tempat Ideal Untuk Menikmati Liburan MotoGP Mandalika 2023
"Carilah dukungan. Ketika Anda mendapat dukungan, fokus pada kenyataan bahwa ada orang yang ingin membantu Anda," kata Ratih Ibrahim.
Artikel Terkait
Melrimba Garden: Surga Bunga di Atas Awan Bogor yang Wajib Dikunjungi!
Destinasi Wisata Seru di Bogor: Cibalung Happy Land, Tempat Wisata Keluarga yang Menghibur
Transformasi Ajaib di EcoArt Park Sentul: Patung Transformer Setinggi 5 Meter dari Onderdil Mobil