Selain membahas pasokan BBM, Presiden juga menyinggung soal rencana pembangunan pembangkit listrik bersih. Pemerintah saat ini tengah mengkaji sejumlah opsi agar harga listrik lebih terjangkau, tanpa harus membebani APBN dengan subsidi besar.
Baca Juga: Wajib Tahu! Panduan Lengkap Beasiswa KIP Kuliah 2026: Syarat, Cara Daftar, hingga Manfaatnya
“Kita ada beberapa opsi, sehingga nanti listrik bisa murah ke rakyat, dan negara tidak harus selalu melakukan subsidi. Itu salah satu yang dibahas,” tambahnya.
Evaluasi Program Koperasi Desa & Nelayan
Dalam rapat tersebut, Presiden juga mengevaluasi jalannya program Koperasi Desa Merah Putih serta koperasi nelayan yang menjadi bagian dari strategi penguatan ekonomi kerakyatan.
Menurut Aris, progres pelaksanaan program akan terus dipantau langsung oleh Presiden.
“Beliau (Presiden) menanyakan progresnya bagaimana, koperasi nelayan juga dievaluasi setiap saat agar sesuai target yang ditentukan,” ungkapnya.
Program koperasi menjadi salah satu instrumen pemerintah dalam mendorong ketahanan pangan dan energi berbasis komunitas, sekaligus memperkuat ekonomi lokal di tengah tantangan global.
Baca Juga: Resmi Dibuka! Pendaftaran KIP Kuliah 2026, Ini Syarat, Prosedur, dan Waspada Modus Penipuan
Tanggapan Menteri ESDM Masih Ditunggu
Meski banyak isu krusial dibahas, sejumlah pejabat enggan memberi komentar detail. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang hadir dalam rapat memilih bungkam saat dikonfirmasi usai pertemuan.
Sikap ini menimbulkan tanda tanya publik mengenai langkah teknis apa yang akan ditempuh pemerintah dalam jangka pendek untuk mengatasi kelangkaan BBM di SPBU swasta.
Rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara menegaskan komitmen pemerintah menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat. Kelangkaan BBM di SPBU Shell dan BP-AKR menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antar kementerian, memperbaiki tata distribusi, serta mengakselerasi transisi energi bersih.
Masyarakat kini menunggu langkah nyata pemerintah, bukan hanya evaluasi, agar energi tetap terjangkau dan distribusi lebih merata.