Baca Juga: Bakar Semangat Milenial Rachmat Yasin Blak-Blakan di Madrasah Kader Partai
4. Spekulasi dan Penimbunan Stok
Di sejumlah daerah, ditemukan indikasi pedagang besar menahan stok beras untuk menunggu harga semakin tinggi.
Praktik ini semakin memperparah kelangkaan di pasar tradisional, sehingga harga melonjak lebih cepat.
Baca Juga: PPP Kabupaten Bogor Gelar Madrasah Kader Partai Angkatan III, Cetak Kader Muda Militan
Dampak Kenaikan Harga Beras
-
Tekanan terhadap Daya Beli Masyarakat
Rumah tangga dengan penghasilan menengah ke bawah paling terdampak. Banyak keluarga terpaksa mengurangi pembelian beras atau beralih ke kualitas lebih rendah. -
Pedagang Kecil Terjepit
Pedagang warung makan dan kaki lima mengaku kesulitan menjaga harga jual menu mereka. Sebagian terpaksa menaikkan harga, sementara lainnya menurunkan porsi agar tetap terjangkau. -
Potensi Inflasi Pangan
Badan Pusat Statistik (BPS) memperingatkan bahwa beras merupakan komoditas utama penyumbang inflasi. Jika harga terus naik hingga akhir bulan, inflasi pangan September 2025 bisa menembus 1,5–2%. -
Efek Domino ke Komoditas Lain
Lonjakan harga beras juga memicu kenaikan pada bahan pokok lain seperti gula, minyak goreng, dan telur, karena biaya produksi dan distribusi ikut terdampak.
Respons Pemerintah Menghadapi Lonjakan Harga
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perum Bulog, dan Kementerian Pertanian telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan harga beras:
-
Operasi Pasar Murah
Pemerintah menggelar operasi pasar di berbagai kota besar, menjual beras medium dengan harga Rp10.900 per kilogram untuk menjaga daya beli masyarakat. -
Impor Beras Terbatas
Sebagai solusi jangka pendek, pemerintah membuka kran impor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500 ribu ton guna menambah stok cadangan. -
Subsidi Distribusi
Untuk daerah dengan akses transportasi sulit, pemerintah menyalurkan subsidi ongkos angkut agar harga beras tidak semakin mahal. -
Pengawasan Ketat
Satgas Pangan dikerahkan untuk mengawasi jalur distribusi dan menindak pedagang yang kedapatan menimbun stok.
Baca Juga: 7 SMA Terbaik di Bogor 2025: Sekolah Favorit dengan Prestasi Akademik dan Karakter