Catatanfakta.com, Bogor — Sebanyak 33 kafe dan tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor resmi ditutup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Langkah tegas ini dipimpin langsung oleh Menteri KLHK, Hanif Faisol Nurofiq, menyusul temuan pelanggaran serius terhadap aturan lingkungan dan tata ruang di kawasan tersebut.
Dalam pernyataannya, Menteri Hanif menjelaskan bahwa penutupan dilakukan karena sebagian besar bangunan tidak memiliki izin lingkungan yang sah serta berada di area yang berkontribusi pada kerusakan alam, termasuk memicu banjir akibat alih fungsi lahan.
Baca Juga: Target Ambisius HUT RI ke-80, Bos BEI & Tokoh Pasar Modal Optimistis IHSG Tembus 8.000
“Ini bukan sekadar penertiban administratif. Ini soal menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat luas. Banyak bangunan yang melanggar sempadan sungai, menyalahi zonasi, dan memperluas lahan tanpa izin,” ujar Hanif, Selasa (29/7/2025).
Bangunan Melanggar Izin, Termasuk Kafe Terkenal
Salah satu tempat yang ditertibkan adalah Kafe Ciburial, yang disebut masuk dalam kawasan kerja sama operasional (KSO) tidak sesuai dengan dokumen lingkungan.
Dalam catatan KLHK, sebanyak 18 KSO telah menyalahgunakan izin yang awalnya hanya untuk 16 hektare namun diperluas menjadi 35 hektare secara ilegal.
Baca Juga: Tak Ada Indomaret di Padang? Ini Alasan di Balik Kebijakan Unik Pemda Sumbar
Tak hanya bangunan tanpa izin, sembilan bangunan yang sebelumnya telah mengantongi izin resmi juga ikut ditindak.
KLHK mencabut izin mereka karena terbukti melanggar ketentuan teknis dan perizinan yang berlaku.
Menteri Hanif memberikan batas waktu selama satu minggu kepada pengelola untuk membongkar bangunan secara mandiri. Jika tidak dilakukan, sanksi pidana lingkungan hidup menanti.
Baca Juga: Warga Ciputat Timur Kini Bernapas Lega, Polres Tangsel Pasang CCTV di Titik Rawan