Catatanfakta.com - Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki potensi energi air yang sangat besar, hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan sekitar 5,8 GW.
Hal ini disebabkan tantangan dalam pemanfaatan sumber energi baru terbarukan tersebut, seperti lokasi sumber energi yang jauh dari episentrum kebutuhan listrik.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, PLN bersama Kementerian ESDM tengah menyiapkan strategi ARED, yang ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
Dalam strategi ini, diharapkan pemanfaatan energi air bisa meningkat menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau naik sebesar 185% dibandingkan Business as Usual (BaU).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemanasan global merupakan ancaman nyata bagi dunia, dan Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh dalam mempercepat transisi energi dengan menggali potensi EBT secara masif. Khusus untuk hydropower, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai potensial yang bisa dikembangkan.
Meski demikian, Presiden mengakui tantangan dalam mengembangkan potensi hidro, seperti lokasi sumber yang jauh dari pusat kebutuhan listrik, perluasan jalur transmisi, investasi besar, dan alih teknologi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Prioritaskan Investor Dalam Negeri di Proyek IKN
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya kolaborasi serta dukungan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia dalam mengatasi tantangan tersebut.