Masyarakat Dalam Game Online: Lebih dari Sekadar Hiburan

photo author
- Kamis, 31 Agustus 2023 | 10:37 WIB
Hindari hal ini di sosmed, agar hidupmu lebih tenang (Freepik)
Hindari hal ini di sosmed, agar hidupmu lebih tenang (Freepik)

Catatanfakta.com - Dalam era digital yang terus berkembang, fenomena baru telah muncul dalam wacana sosiologi - "masyarakat virtual" yang terbentuk di dalam game online.

Game online bukan hanya tentang hiburan lagi, melainkan juga tentang interaksi sosial dan dinamika komunitas yang menarik perhatian para peneliti sosiologi.

Para peneliti semakin tertarik untuk memahami bagaimana interaksi sosial berkembang di dalam lingkungan digital seperti game.

Baca Juga: Dinamika 'Selfie' sebagai Refleksi Transformasi Sosial di Era Digital

Melalui avatar atau karakter yang mereka mainkan, individu-individu dari berbagai latar belakang sosial dapat bersatu dalam pengalaman bermain yang bersamaan.

Dalam dunia virtual ini, norma-norma dan nilai-nilai baru dapat muncul, dan dinamika sosial yang unik dapat teramati.

Namun, tidak hanya interaksi positif yang terjadi di dalam masyarakat virtual game. Fenomena seperti perilaku toksik, pelecehan, dan stereotip juga dapat ditemukan di dalam lingkungan tersebut.

Baca Juga: Meneguhkan Identitas Bangsa Melalui Pendidikan Pancasila: Membangun Pondasi Karakter Unggul dan Berkelanjutan

Ini memberikan ruang bagi analisis tentang bagaimana masyarakat virtual merespons dan menangani konflik dan tantangan yang muncul.

Para peneliti juga tertarik pada ekonomi di dalam game. Mata uang virtual dan perdagangan dalam game telah menciptakan ekonomi sendiri di dunia maya.

Pertanyaan menarik muncul: Apakah ekonomi dalam game ini merefleksikan aspek-aspek dari ekonomi dunia nyata, ataukah ada perbedaan mendasar? Bagaimana interaksi ekonomi ini memengaruhi dinamika sosial di dalam game?

Baca Juga: Wajib Pajak: Membuka Tirai Kewajiban dan Hak

Selain itu, masyarakat dalam game juga menciptakan ruang untuk eksplorasi identitas. Individu dapat mengambil peran yang berbeda dari diri mereka dalam dunia nyata, menciptakan karakter dengan latar belakang, jenis kelamin, dan orientasi seksual yang berbeda.

Hal ini mengundang pertanyaan tentang bagaimana konsep identitas dan peran sosial berkembang di dalam lingkungan virtual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X