Profil Ferry Juliantono: Menteri Baru yang Dekat dengan Prabowo
Pengganti Budi Arie, Ferry Juliantono, bukan nama asing di dunia koperasi. Ia sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi sekaligus aktif dalam program strategis seperti Koperasi Desa Merah Putih.
Ferry adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran. Kariernya panjang, dari Ketua Dekopinwil DKI hingga Sekretaris Dewan Pembina Inkud. Di luar itu, ia juga duduk sebagai komisaris di PT Pertamina Patra Niaga.
Sebagai politisi Partai Gerindra, kedekatannya dengan Presiden Prabowo sudah terjalin lama. Penunjukan Ferry dinilai sebagai upaya memperkuat kontrol politik di kementerian yang mengurusi koperasi dan UMKM, sektor yang menjadi salah satu fokus pembangunan ekonomi nasional.
Baca Juga: Jokowi Buka Suara soal Prabowo Copot Budi Arie: 'Itu Hak Prerogatif Presiden'
Makna Politik di Balik Pencopotan
Pengamat politik menilai reshuffle kali ini sarat dengan makna politik dan konsolidasi kekuasaan. Setidaknya ada tiga hal yang bisa dicermati:
-
Penguatan Loyalitas di Kabinet
Prabowo tampaknya ingin memastikan menterinya benar-benar loyal. Penunjukan Ferry, kader dekat Gerindra, menunjukkan strategi memperkuat basis politik di kementerian strategis. -
Mengurangi Beban Politik
Nama Budi Arie yang sempat dikaitkan dengan kasus judol berpotensi menjadi beban politik bagi pemerintah. Meski belum terbukti bersalah, isu ini cukup mengganggu citra kabinet. -
Sinyal Tegas ke Publik
Dengan mencopot beberapa menteri sekaligus, termasuk nama besar seperti Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Presiden Prabowo menunjukkan ketegasan bahwa kursi menteri bisa diganti kapan saja demi kepentingan bangsa.
Baca Juga: 5 Tips Jitu Jaga Kesehatan Mental di Era Digital: Nomor 3 Sering Terabaikan!
Reshuffle dan Dampaknya ke Depan
Pergantian menteri, terutama di sektor koperasi, diprediksi akan berdampak pada arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat ekonomi rakyat. Ferry Juliantono, dengan latar belakang koperasi yang kuat, diharapkan mampu mempercepat program pemberdayaan UMKM.
Namun, publik tetap menunggu apakah reshuffle ini benar-benar untuk kepentingan rakyat atau hanya sebatas kalkulasi politik.
Pencopotan Budi Arie Setiadi dari kursi Menteri Koperasi menjadi sorotan besar dalam reshuffle Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo. Meski alasan resmi hanya disebut sebagai hasil evaluasi, bayang-bayang kasus judol dan kebutuhan konsolidasi politik diyakini ikut berperan.
Dengan masuknya Ferry Juliantono, pemerintah diharapkan dapat memperkuat sektor koperasi dan UMKM. Namun, yang lebih penting, reshuffle ini menjadi pengingat bahwa hak prerogatif presiden adalah instrumen politik sekaligus manuver untuk menjaga stabilitas pemerintahan.
Artikel Terkait
UKT Mahal Tuai Protes, Majelis Rektor PTN Buka Suara: “Bukan Kenaikan, Tapi Penyesuaian”
Mulai 2025, Peserta BPJS Wajib Skrining Kesehatan Tahunan: Gratis, Cepat, dan Jadi Syarat ke Faskes