Catatanfakta.com -, Bogor – Semangat literasi kembali membara di Kabupaten Bogor! Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Bogor sukses menggelar Festival Literasi 2025 yang berlangsung meriah dari 21 hingga 25 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi magnet antusiasme masyarakat, mulai dari pelajar, guru, relawan literasi, hingga para orang tua yang ingin menghadirkan dunia membaca yang lebih hidup, menyenangkan, dan inspiratif untuk anak-anak.
Kegiatan ini menjadi magnet antusiasme masyarakat, mulai dari pelajar, guru, relawan literasi, hingga para orang tua yang ingin menghadirkan dunia membaca yang lebih hidup, menyenangkan, dan inspiratif untuk anak-anak.
Festival ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, sekaligus menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat budaya literasi masyarakat, khususnya di kalangan keluarga.
Edukasi Lewat Dongeng dan Read Aloud
Rangkaian kegiatan dibuka pada 21 Juli 2025 dengan pelatihan mendongeng dan membaca nyaring (read aloud). Kegiatan ini menyasar para guru, orang tua, dan relawan literasi dari berbagai wilayah di Kabupaten Bogor.
Dalam sesi mendongeng, peserta dibekali teknik vokal, gestur tubuh, dan strategi menciptakan suasana bercerita yang hidup dan atraktif. Sementara itu, sesi membaca nyaring difasilitasi oleh Komunitas Bogor Read Aloud (BORA), yang dikenal aktif dalam mengkampanyekan pentingnya membaca ekspresif sebagai bentuk kedekatan antara anak dan orang tua.
“Read aloud itu bukan sekadar membaca dengan suara keras, tapi membaca dengan hati. Anak-anak bisa merasakan emosi dan belajar banyak dari intonasi serta ekspresi,” ujar salah satu fasilitator dari BORA.
Baca Juga: Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Dunia Imajinasi Bersama Kak Anshori
Keesokan harinya, 22 Juli, giliran anak-anak yang mendapatkan perhatian khusus. Mereka disuguhi pertunjukan dongeng interaktif dari Kak Anshori, seorang pendongeng ternama yang dikenal akan gaya ceritanya yang enerjik dan penuh warna.
Melalui kisah-kisah yang dibawakan secara ekspresif, anak-anak diajak menjelajahi dunia imajinasi sekaligus belajar nilai-nilai penting seperti kepedulian, tanggung jawab, dan kerja sama. Aula tempat kegiatan pun dipenuhi gelak tawa dan tatapan takjub dari para peserta cilik.
“Ini pengalaman luar biasa buat anak saya. Dia jadi semangat membaca karena melihat dongeng bisa jadi begitu hidup,” ujar Rani, salah satu orang tua peserta.
Baca Juga: Yura Yunita ACC Judul Skripsi Mahasiswi Umbara Saat Konser, Ribuan Penonton Pekansari Bersorak
Bedah Buku “Pangeran Katak Bau Ketek”
Kegiatan berlanjut pada 23 Juli dengan agenda bedah buku anak berjudul "Pangeran Katak Bau Ketek", yang sukses mengundang rasa penasaran pengunjung karena judulnya yang nyeleneh dan menggelitik. Buku ini menjadi topik diskusi menarik, karena berhasil membungkus pesan moral dalam humor yang ramah anak.
Sesi ini makin seru dengan kehadiran langsung penulis dan ilustrator buku. Mereka berbagi proses kreatif mulai dari ide cerita, tantangan menggambar ilustrasi, hingga bagaimana menyampaikan pesan kebaikan dalam cerita yang ringan dan menghibur.
Para peserta, termasuk guru dan siswa, mengaku terinspirasi untuk mulai menulis cerita sendiri dari pengalaman sehari-hari.
Artikel Terkait
Air Danau Toba Keruh dan Viral, Bobby Nasution Sedang Diteliti, Kemungkinan karena Cuaca
Sidak Pasar Sukasari, Wali Kota Bogor Pastikan Tak Ada Beras Oplosan