Catatan fakta.com -, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Sosial akan mulai mengoperasikan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026. Program pendidikan berasrama yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini secara khusus menyasar anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah.
Dalam acara halalbihalal bersama purnawirawan TNI-Polri di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sekolah rakyat akan dimulai pada Juli 2025 dan dirancang untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi.
“Biasanya sekolah berasrama itu untuk anak-anak terpintar, dan itu tetap kita jalankan. Tapi yang ini khusus untuk keluarga yang benar-benar tidak mampu,” kata Prabowo, dikutip dari Antara.
Baca Juga: GRIB Jaya Tegas Larang Anggota Memalak, Dukung Penuh Satgas Antipremanisme
Ia menargetkan pembangunan minimal 100 sekolah rakyat setiap tahun, dan menyampaikan tekadnya untuk menghadirkan keadilan melalui akses pendidikan yang setara.
“Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berani dulu, baru benar, lalu berhasil,” ucapnya.
Program ini kini tengah memasuki tahap seleksi administrasi bagi calon siswa. Menteri Sosial yang juga akrab disapa Gus Ipul, mengatakan bahwa seluruh calon siswa wajib terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), khususnya dari desil 1 atau kategori kesejahteraan terendah.
Baca Juga: Apple Siapkan Chip Baru untuk Kacamata Pintar dan Perangkat AI Masa Depan
“Proses seleksi dilakukan secara ketat, dimulai dari pendataan calon siswa, survei rumah oleh pendamping PKH, dinas sosial, dan BPS, hingga persetujuan kepala daerah sebelum dikirim ke Kemensos,” kata Gus Ipul di Lampung, Senin, 12 Mei 2025.
Setelah lolos seleksi administrasi dan survei, siswa akan menjalani cek kesehatan. Tes akademik tidak diberlakukan. Sebagai gantinya, akan ada matrikulasi dan orientasi sebelum proses belajar mengajar dimulai.
Kemensos menyatakan bahwa sebanyak 65 lokasi di berbagai daerah sudah siap melaksanakan program Sekolah Rakyat pada tahun ini. Fasilitas dan gedung saat ini sedang diverifikasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan kelayakannya.
Baca Juga: BRI Raih Peringkat Tertinggi di BSEM 2025, Unggul dalam Layanan Digital
Seluruh biaya operasional sekolah akan ditanggung oleh negara melalui APBN. Para siswa pun akan mendapatkan pendidikan secara gratis, termasuk asrama dan makan.
“Proses perekrutan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan sedang berlangsung, diprioritaskan dari daerah masing-masing,” ujar Gus Ipul
Salah satu wilayah yang hampir siap menggelar pembelajaran adalah Lampung, yang akan memulai dengan jenjang SMA terlebih dahulu. Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela mengatakan pembelajaran perdana akan dilakukan di gedung BPSDM Provinsi Lampung, dengan 100 siswa dibagi ke dalam empat rombongan belajar.
Artikel Terkait
Bupati Rudy Susmanto dan DPRD Bogor Tetapkan 13 Raperda, Serukan Persatuan Bangun Kabupaten
Hendriyanto Terpilih Jadi Ketua RT 01 Pondok Udik, Karang Taruna Kecamatan Kemang Beri Pesan Tegas