catatanfakta.com - Pemerintah Kabupaten Bogor terus menggenjot upaya peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) dengan strategi baru yang lebih efektif. S
alah satu terobosan yang dilakukan adalah mengintegrasikan pencatatan ijazah Program Kejar Paket ke dalam sistem kependudukan, guna memastikan akurasi data pendidikan masyarakat.
Langkah ini diambil mengingat banyak lulusan Kejar Paket yang belum tercatat secara resmi dalam data kependudukan, sehingga mempengaruhi angka RLS di Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Pendidikan Inklusif di Indonesia: Mungkinkah Setiap Anak Bisa Dapat Akses yang Sama?
Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) kini tengah berupaya menutup celah tersebut dengan menjalin nota kesepahaman (MoU) agar data pendidikan warga dapat diperbarui secara otomatis.
“Dengan upaya ini maka data pendidikan yang sudah tercatat dapat lebih akurat, sehingga dapat berdampak positif pada peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS),” ujar Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri.
Selain itu, Pemkab Bogor juga menggandeng pesantren, baik yang berbasis modern maupun Salafi, untuk mendorong para santri mengikuti Program Kejar Paket.
Baca Juga: Infrastruktur Mulus dan Pendidikan Berkualitas, Begini Komitmen Sekda Kabupaten Bogor!
Langkah ini memungkinkan mereka mendapatkan ijazah yang setara dengan pendidikan formal, sehingga secara langsung meningkatkan angka partisipasi pendidikan di daerah tersebut.
Peningkatan RLS juga didukung oleh keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di berbagai wilayah.
Dengan jadwal fleksibel, program ini menjadi solusi bagi warga berusia di atas 15 tahun yang sebelumnya terhambat oleh faktor ekonomi atau pekerjaan, seperti bertani atau berdagang, untuk kembali menempuh pendidikan.
Baca Juga: Pj Bupati Bogor Dorong Optimalisasi Fasilitas Keagamaan, Pendidikan, dan Wisata melalui Program TJSL
“Program ini memungkinkan masyarakat yang sibuk dengan aktivitas harian tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa mengorbankan mata pencaharian mereka,” tambah Bachril.
Integrasi lintas sektor yang melibatkan Disdukcapil dan Kementerian Agama ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan dalam waktu dekat.
Artikel Terkait
Masa Depan Pendidikan Indonesia: Coding dan AI Mulai Masuk Kurikulum!
Pendidikan Berbasis Cinta: Kemenag Siapkan Generasi Penuh Kasih Sayang, Apa Tujuannya?
Inovasi Pendidikan: BINUS University dan Kementerian UMKM Kolaborasi dalam Smart Factory Training Center
Menggali Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto: Pendidikan sebagai Jalan Menuju Kemerdekaan
Kyai Hasyim Asy'ari: Ulama yang Rela Berdagang Demi Pendidikan, Berbeda dengan Gus Miftah?