CatatanFakta.com – Di sebuah pulau kecil nan terpencil, Joni Faldi menjalani hari-harinya sebagai guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kepulauan Mentawai.
Namun, keterpencilan bukanlah alasan baginya untuk berhenti berjuang mencerdaskan generasi muda. Baru-baru ini, perjuangan Joni mencuri perhatian.
Ia rela menempuh perjalanan panjang selama tujuh hari hanya untuk menghadiri pelatihan guru yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) di Batam.
Baca Juga: Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Selamat Hari Guru Nasional 2024
Perjalanan itu dimulai dari Pulau Sipora, tempat ia tinggal, menuju Padang menggunakan kapal feri. Dari sana, ia melanjutkan perjalanan ke Batam dengan pesawat.
"Kami berangkat tepat tanggal 30 Juni 2024. Rutenya dari Mentawai ke Padang. Dari Padang ke Batam menggunakan pesawat," ujar Joni.
Bagi sebagian orang, perjalanan ini mungkin terkesan biasa. Namun, bagi Joni, perjalanan itu sarat tantangan. Jadwal kapal yang tidak menentu dan biaya perjalanan yang cukup besar menjadi kendala utama.
Baca Juga: Wapres Gibran Tegaskan Sekolah Aman dan Perlindungan Guru Harus Jadi Prioritas Utama
Satu perjalanan ke Batam bisa menghabiskan hingga Rp1 juta, yang harus ditanggung sendiri terlebih dahulu sebelum diganti oleh lembaga.
Meski demikian, Joni tak mengeluh. Baginya, pelatihan ini adalah kesempatan langka untuk meningkatkan kapasitas sebagai pendidik.
“Ada semacam motivasi bagi kita guru-guru di daerah 3T. Dengan adanya materi-materi yang disampaikan, dapat memicu semangat ke depannya,” katanya dengan penuh semangat.
Baca Juga: Transformasi Pendidikan Madrasah? Kemenag Siapkan 73.615 Guru dengan Pelatihan Online MOOC Pintar
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari itu menjadi momen berharga bagi Joni. Dengan bekal materi yang ia peroleh, ia bertekad membawa perubahan di madrasahnya. Meski fasilitas yang tersedia terbatas dan jaringan internet sering bermasalah, Joni tetap optimistis.
"Tentu kita harus berinovasi dan berkolaborasi dengan masyarakat dan guru-guru lainnya," tuturnya.
Kisah Joni Faldi bukan hanya tentang seorang guru yang berjuang. Ini adalah cerminan nyata tantangan pendidikan di wilayah 3T, di mana akses transportasi menjadi hambatan utama.
Artikel Terkait
Tantangan Guru Madrasah: Mengikuti Asesmen Kompetensi Akhir Juni Dalam Model Digital
Refreshment Fasilitator Guru Madrasah, Solusi Kemenag dan MEQR Tingkatkan Mutu Pendidikan?
Evaluasi Itjen Kemenag, Guru Madrasah Siap Optimalisasi
Hari Guru Nasional vs. Hari Guru Sedunia: Mana yang Lebih Penting?
Mendikdasmen: Penambahan Gaji Guru akan Terealisasi Sesuai Kualifikasi