Mengabdi di Tengah Keterbatasan: Perjuangan Guru Mentawai Ikut Pelatihan Tempuh Sepekan ke Batam

photo author
- Kamis, 28 November 2024 | 15:56 WIB
Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kepulauan Mentawai, Joni Faldi (KEMENAG)
Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kepulauan Mentawai, Joni Faldi (KEMENAG)

CatatanFakta.com – Di sebuah pulau kecil nan terpencil, Joni Faldi menjalani hari-harinya sebagai guru di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kepulauan Mentawai.

Namun, keterpencilan bukanlah alasan baginya untuk berhenti berjuang mencerdaskan generasi muda. Baru-baru ini, perjuangan Joni mencuri perhatian.

Ia rela menempuh perjalanan panjang selama tujuh hari hanya untuk menghadiri pelatihan guru yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) di Batam.

Baca Juga: Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Selamat Hari Guru Nasional 2024

Perjalanan itu dimulai dari Pulau Sipora, tempat ia tinggal, menuju Padang menggunakan kapal feri. Dari sana, ia melanjutkan perjalanan ke Batam dengan pesawat.

"Kami berangkat tepat tanggal 30 Juni 2024. Rutenya dari Mentawai ke Padang. Dari Padang ke Batam menggunakan pesawat," ujar Joni.

Bagi sebagian orang, perjalanan ini mungkin terkesan biasa. Namun, bagi Joni, perjalanan itu sarat tantangan. Jadwal kapal yang tidak menentu dan biaya perjalanan yang cukup besar menjadi kendala utama.

Baca Juga: Wapres Gibran Tegaskan Sekolah Aman dan Perlindungan Guru Harus Jadi Prioritas Utama

Satu perjalanan ke Batam bisa menghabiskan hingga Rp1 juta, yang harus ditanggung sendiri terlebih dahulu sebelum diganti oleh lembaga.

Meski demikian, Joni tak mengeluh. Baginya, pelatihan ini adalah kesempatan langka untuk meningkatkan kapasitas sebagai pendidik.

“Ada semacam motivasi bagi kita guru-guru di daerah 3T. Dengan adanya materi-materi yang disampaikan, dapat memicu semangat ke depannya,” katanya dengan penuh semangat.

Baca Juga: Transformasi Pendidikan Madrasah? Kemenag Siapkan 73.615 Guru dengan Pelatihan Online MOOC Pintar

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari itu menjadi momen berharga bagi Joni. Dengan bekal materi yang ia peroleh, ia bertekad membawa perubahan di madrasahnya. Meski fasilitas yang tersedia terbatas dan jaringan internet sering bermasalah, Joni tetap optimistis.

"Tentu kita harus berinovasi dan berkolaborasi dengan masyarakat dan guru-guru lainnya," tuturnya.

Kisah Joni Faldi bukan hanya tentang seorang guru yang berjuang. Ini adalah cerminan nyata tantangan pendidikan di wilayah 3T, di mana akses transportasi menjadi hambatan utama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X