Menghargai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa: Selamat Hari Guru Nasional 2024

photo author
- Senin, 25 November 2024 | 14:49 WIB
Ilustrasi Hari Guru Nasional.
Ilustrasi Hari Guru Nasional.

catatanfakta.com - Ketika kita mengenang masa kecil, mungkin kita akan teringat suara lembut seorang guru yang pertama kali mengajarkan kita cara membaca dan menulis.

Guru yang tak lelah menuntun kita, meski sering kali kita tidak mendengarkan atau bahkan meremehkan perjuangan mereka.

Hari Guru Nasional 2024, dengan tema "Guru Hebat, Bangsa Bermartabat," adalah momen yang tepat untuk berhenti sejenak dan memberikan apresiasi yang tulus kepada mereka—pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mengubah hidup kita.

Baca Juga: Hari Guru Nasional vs. Hari Guru Sedunia: Mana yang Lebih Penting?

Dedikasi Tanpa Batas
Di sebuah sekolah kecil di pelosok Bogor, seorang guru bernama Pak Suryadi memulai harinya sebelum matahari terbit. Dengan sepeda tuanya, ia menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer melewati jalan berbatu untuk mencapai sekolah. Di ruang kelas sederhana tanpa pendingin ruangan, ia menyapa 30 siswa dengan senyuman hangat.

"Meski sulit, saya percaya bahwa setiap anak di sini memiliki potensi besar. Saya ingin mereka tahu bahwa dunia ini lebih luas dari desa tempat mereka tinggal," ujar Pak Suryadi.

Pak Suryadi hanyalah satu dari ribuan guru yang bekerja di daerah terpencil, menghadapi tantangan geografis, keterbatasan fasilitas, dan gaji yang sering kali tidak sebanding dengan pengorbanan mereka. Namun, semangat mereka tetap membara karena bagi mereka, pendidikan adalah kunci perubahan.

Baca Juga: Transformasi Pendidikan Madrasah? Kemenag Siapkan 73.615 Guru dengan Pelatihan Online MOOC Pintar

Menyentuh Hati, Mengubah Hidup
Bu Rini, seorang guru matematika di sekolah negeri, menceritakan kisahnya tentang seorang murid bernama Farhan. Anak yang awalnya dianggap "tidak punya harapan" karena sering bolos dan nilainya rendah, kini berhasil menjadi mahasiswa di salah satu universitas terkemuka.

"Saya tidak pernah menyerah pada Farhan. Saya tahu dia punya potensi. Setiap hari, saya bicara padanya, mendengarkan ceritanya, dan pelan-pelan membimbingnya," kenang Bu Rini dengan mata berkaca-kaca.

Farhan, kini berusia 22 tahun, mengatakan bahwa sosok Bu Rini adalah alasan dia tidak menyerah pada hidupnya. "Bu Rini melihat sesuatu dalam diri saya yang bahkan saya sendiri tidak tahu. Dia memberi saya harapan," ungkapnya.

Baca Juga: Guru Hebat, Indonesia Kuat! Apa Pesan Sekda Jabar di Jambore GTK?

Tantangan Era Modern
Di era digital ini, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pemandu moral di tengah derasnya arus informasi. Mereka menghadapi tantangan baru, dari keterbatasan infrastruktur teknologi hingga kesenjangan literasi digital.

Namun, para guru tidak tinggal diam. Mereka beradaptasi, belajar menggunakan teknologi, dan bahkan menciptakan inovasi dalam pembelajaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X