Tersesat tapi Tidak Sendirian: Kepedulian Jemaah Haji untuk Saling Membantu di Masjidil Haram

photo author
- Sabtu, 1 Juni 2024 | 14:14 WIB
Banyak Jaamaah Haji Indonesia yang tersesat di Mekkah maupun Madinah. Saling Bantu dan Sapa Sesama Jamaah Haji. (Dok MCH 2024)
Banyak Jaamaah Haji Indonesia yang tersesat di Mekkah maupun Madinah. Saling Bantu dan Sapa Sesama Jamaah Haji. (Dok MCH 2024)

catatanfakta.com - Jemaah Haji Indonesia di Masjidil Haram yang terpisah dari rombongan merupakan situasi yang sering terjadi terutama mereka yang lanjut usia.

Terlepas dari umur jemaah haji tersebut, para petugas maupun jemaah yang lebih muda, memiliki tanggung jawab untuk membantu mereka agar tidak tersesat.

Berbicara dalam sebuah jumpa pers, Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman, memberikan langkah-langkah praktis yang harus diambil petugas maupun jemaah muda dalam membantu jemaah yang terpisah dari rombongan.

Baca Juga: 20 Ribu Pelanggar Izin Haji Ditangkap, Saudia Berlakukan Sanksi Hingga 10 Tahun Pelarangan Masuk, Ada WNI Juga Lho.. !

Salah satu langkah utama yang harus diambil untuk membantu jemaah adalah mengetahui dan menguasai area Masjidil Haram yang begitu besar.

Khalilurrahman menekankan agar semua petugas atau jemaah muda harus memahami jalur yang dapat diambil untuk sampai ke tujuan yang ingin dicapai. Dalam keadaan semacam itu, semua orang harus mengetahui lokasi pintu-pintu dan spot utama Masjidil Haram, sehingga tidak kebingungan saat mencari bantuan.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menenangkan jemaah yang terpisah dari rombongan. Khalilurrahman menjelaskan bahwa jemaah harus diajak ke tempat yang aman dan terlindungi dari terpaan terik matahari.

Baca Juga: Kloter JKS 36 Kabupaten Bogor Diberangkatkan ke Tanah Suci untuk Menunaikan Ibadah Haji

Kondisi seperti ini memang dapat mempengaruhi fisik jemaah yang sudah cukup rentan dalam keadaan kurang baik, apalagi saat berada di tempat yang padat. Tidak hanya itu, jemaah juga berisiko kehilangan soberly berharga atau dokumen mereka. Maka, diperlukan ketenangan dan ketentraman di sekitar mereka agar situasi masih terkontrol.

Khalilurrahman juga menyarankan agar petugas atau jemaah muda menanyakan nama, asal daerah, serta nomor kloter jemaah yang terpisah dari rombongan. Jangan lupa untuk memastikan nama dan kloter yang disebutkan bersesuaian dengan tanda pengenal yang dikenakan jemaah, seperti gelang atau kartu identitas jemaah haji.

Selain itu, petugas atau jemaah yang membawa kartu identitas jemaah haji dapat menscan barcode dengan menggunakan aplikasi Haji Pintar untuk mendapatkan informasi dan nama ketua kloter serta dapat menghubungi petugas kloter.

Baca Juga: Program Haji Ramah Lansia: Rukhsah Ibadah Haji Untuk Jemaah Lansia

Selanjutnya, Khalil menambahkan agar petugas atau jemaah muda harus menyertai jemaah tersebut sampai dengan petugas kloter datang dan menjemput mereka.

Jika tidak berhasil menemukan petugas kloter, maka jemaah dapat menghubungi petugas haji Indonesia yang berseragam rompi hitam dengan tulisan "Petugas Haji Indonesia." Mereka juga mengenakan seragam baju putih berkerah batik, sehingga mudah dikenali di tengah kepadatan Masjidil Haram. Jika situasinya tidak memungkinkan, jemaah dapat mencari pos Sektor Khusus Masjidil Haram yang berlokasi di terminal Syib Amir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X