Gereja dan ASN, Siapa Lebih Kuat? Melihat Kontroversi Yayik Susilawati

photo author
- Selasa, 14 Mei 2024 | 11:17 WIB
Sosok PNS di SMAN 1 Cerme Gresik, Yayik Susilawati yang hentikan ibadah jemaat gereja.  (Smanic.sch.id)
Sosok PNS di SMAN 1 Cerme Gresik, Yayik Susilawati yang hentikan ibadah jemaat gereja. (Smanic.sch.id)

catatanfakta.com - Seorang pegawai negeri sipil bernama Yayik Susilawati menjadi perhatian setelah terlibat dalam mengganggu ibadah di sebuah gereja di Gresik.

Terungkap bahwa Yayik Susilawati, yang bekerja sebagai staf administratif di SMA Negeri 1 Cerme di Gresik, mengganggu pertemuan kecil dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat Benowo (GPIB) saat mereka melakukan ibadah, yang diselenggarakan di Perumahan Cerme Indah pada hari Rabu, 8 Mei 2024.

Video yang memperlihatkan Yayik mengganggu ibadah dan berteriak pada jemaat gereja tersebut menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Pasutri Gaje: Webtoon Populer Indonesia Difilmkan, BCL dan Reza Rahadian Jadi PNS Lucu

Sejak itu, komunitas Kristen, yang diwakili oleh banyak organisasi, memutuskan untuk melaporkannya kepada polisi. Yayik, yang awalnya dianggap sebagai seorang staf administratif yang biasa-biasa saja, kini menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya.

Insiden tersebut bermula ketika keluarga yang tinggal di lingkungan yang sama dengan tempat diadakannya peribadatan, yang terdiri dari suami istri dan anak laki-laki mereka, tiba-tiba mengganggu homili.

Seperti yang terlihat dalam video viral berdurasi satu menit dua puluh detik, mereka berteriak dan meneriaki jemaat gereja untuk berhenti menyanyikan pujian keagamaan. Insiden tersebut menarik perhatian warga sekitarnya yang mencoba menenangkan situasi.

Baca Juga: Realisasi Kenaikan Gaji PNS dan Pensiunan dalam APBN 2024

Kemudian ditemukan bahwa Yayik Susilawati lah yang memimpin gangguan tersebut. Sekarang dia menghadapi tuduhan atas perilaku abrasif dan kontroversialnya selama homili.

Situasi telah diselesaikan, dan komunitas Kristen telah berdamai dengan keluarga yang mengganggu peribadatan. Musholi, kepala Desa Betiting, tempat diadakannya peribadatan, menjelaskan bahwa masalah itu muncul karena mobil jemaat gereja yang terparkir kadang-kadang menghalangi jalan ke rumah Yayik, yang menyebabkan ledakan keluarga tersebut.

Meskipun perdamaian telah terjadi antara kedua belah pihak, Yayik Susilawati tetap menjadi objek dari investigasi polisi.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peluang Emas Indonesia MasihTerbuka di SEA Games 2025

Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:54 WIB
X