Penipuan Investasi Bisnis Terungkap: Tersangka RG Ditangkap Setelah 3 Tahun Buron

Catatanfakta.com  - Alexander Foe, salah satu korban penipuan investasi bisnis yang dilakukan oleh tersangka RG, akhirnya dapat bernafas lega setelah oknum tersebut berhasil ditangkap oleh pihak Kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, pada hari Jum'at, 28 Juli 2023.

Keberhasilan penangkapan ini terjadi setelah tersangka RG sempat buron (DPO) selama tiga tahun dan melarikan diri ke luar negeri.

Alex, seperti yang diungkapkannya dalam siaran pers, sangat mengapresiasi kinerja Kepolisian, khususnya program Hotline Kapolda yang merespons cepat laporannya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Peserta Didik Berprestasi Melalui Dana BOS Kinerja Sekolah Prestasi

Alex adalah salah satu dari banyak korban yang terperangkap dalam skema investasi bisnis RG.

Dalam keterangan persnya, Alexander menjelaskan, "RG adalah seorang penipu ulung yang diduga kerap melakukan kejahatannya dengan modus mendirikan sekolah bisnis.

Dia mempengaruhi serta meyakinkan para siswanya untuk terlibat dalam investasi memulai bisnis dengan janji-janji potensi keuntungan besar yang didasari oleh semangat 'entrepreneurship sosial,' semangat nasionalis, dan dimensi spiritual.

Baca Juga: Menggali Potensi Loka, Kenapa Tidak ??? Revolusi Pendidikan Melalui Kurikulum Merdeka

Modus operandi RG melibatkan program Bincang Bisnis yang rutin diadakan di Bandung dan Jakarta setiap minggu.

Forum ini menjadi tempat RG merekrut murid-muridnya yang kelak akan menjadi korban dalam program penipuannya.

Siswa calon diharapkan untuk menjadi bagian dari sekolah bisnis RG, dan kemudian diminta untuk menggumpulkan sumber dana atau melakukan penghimpunan modal untuk usaha yang akan mereka rintis bersama.

Baca Juga: Jalur Alternatif Menjadi Pegawai Negeri Sipil: Potensi Lulusan Sekolah Kedinasan

Dalam perjalanannya, RG diduga telah bekerjasama dengan notaris dan bank untuk merancang segala sesuatunya dengan terstruktur dan hati-hati, sehingga saat para korban melaporkan kejahatannya, banyak perkara jatuh ke dalam ranah abu-abu hukum niaga dan korporasi.